Ciamis, galuh.id – Hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (19/11/2024) dini hari, memicu terjadinya pergerakan tanah di Desa Cikaso, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis.
Pergerakan tanah itu mengakibatkan kerusakan pada dua rumah warga. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Dusun Karangsari RT 003 RW 001.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, mengonfirmasi kejadian ini dan menyampaikan bahwa dua rumah terdampak yakni milik Dede Sobandi dan Wagino.
Rumah milik Dede Sobandi mengalami kerusakan parah, saat ini ia mengungsi di rumah kerabatnya.
“Sedangkan rumah milik pak Wagino masih bisa digunakan dengan penanganan darurat,” jelas Ani.
Baca Juga: MTs Negeri 8 Ciamis Raih Juara Kompetisi Olahraga Pelajar di Kota Banjar
Berdasarkan laporan, total warga terdampak terdiri dari dua keluarga dengan jumlah 9 jiwa, yaitu 5 jiwa dari keluarga Dede Sobandi dan 4 jiwa dari keluarga Wagino.
BPBD Ciamis mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi korban, antara lain logistik kedaruratan dan terpal untuk melindungi rumah dari kerusakan lebih lanjut.
“Kami sudah menyiapkan bantuan awal berupa kebutuhan pokok, dan akan segera mendistribusikan terpal untuk korban yang rumahnya tidak bisa di tinggali,” ucap Ani.
Pergerakan Tanah di Desa Cikaso, Warga Diimbau Waspada Potensi Bencana
Selain menangani pergerakan tanah di Desa Cikaso, BPBD Ciamis juga tengah melakukan asesmen terhadap sejumlah bencana lain yang terjadi pada hari yang sama di berbagai lokasi.
Tim 1 yang di pimpin oleh Usid, Yayan, dan Ibnu, bertugas menangani rumah ambruk di Desa Mekarmulya dan Desa Neglasari Kecamatan Pamarican.
Selain itu menagani dampak angin kencang di Desa Sidarahayu dan Desa Karangpaningal Kecamatan Purwadadi.
Sementara Tim 2 menangani musibah tersambar petir di Desa Bendasari Kecamatan Sadananya serta kebakaran di Desa Panumbangan Kecamatan Panumbangan. Tim ini di pimpin oleh Ahmad C dan Dian R.
“Kami terus memantau situasi di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis yang terdampak bencana. Tim telah kami sebar untuk melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk pengiriman bantuan darurat,” ujar Ani.
Ani pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di tengah cuaca ekstrim.
Hujan dengan intensitas tinggi dapat memicu berbagai bencana seperti pergerakan tanah, banjir, hingga angin kencang.
“Kami harap warga segera melaporkan jika terjadi hal serupa agar dapat mendapat penanganan lebih cepat,” tutupnya. (GaluhID/Tegar)
Editor: Evi