Ciamis, galuh.id – Kejaksaan Ciamis siap menerima laporan warga perihal Pembangunan kembali Taman Raflesia yang tak sesuai harapan masyarakat. Hal tersebut dikemukakan oleh Femi I Nasution, Kasi Intel Kejaksaan Ciamis pada Rabu (20/02/2019).
“Kami dari Kejaksaan khususnya dari tim TP4D dalam hal proyek kota Ciamis atau Alun-alun Ciamis ini kami tidak tutup mata, kami tetap memantau kegiatan tersebut,” kata Femi.
Pembangunan Taman sebagai bagian dari Alun-alun Ciamis ini dinilai Femi masih dalam tahaf penyelesaian. Karena hasil yang terlihat sekarang baru tahaf pertama pembangunan. Pihaknya masih terus memantau hingga tahaf penyelesaian nanti.
Femi juga mengajak warga Ciamis untuk terus mengawal pembangunan Alun-alun Ciamis yang sudah menghabiskan anggaran 2,3 M tersebut. Menurut Femi, pembangunan tahaf awal Alun-alun Ciamis tersebut sedang dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kita lihat hasil temuan BPK nanti seperti apa, kalau misalkan sudah ada, kami teliti dulu, kami telaah apakah betul temuan tersebut ada pada kegiatan tahaf pertama pembangunan Taman ,” kata Femi.
Femi menambahkan jika ada masyarakat yang ingin melaporkan temuan-temuan terkait pembangunan Taman tahaf pertama, pihaknya siap menerima. Laporan tersebut nantinya akan diteliti dan ditindaklanjuti.
“Cuma saya mengimbau untuk melaporkan itu jangan hanya sekedar dengan surat secarik kertas, tapi harus dilampirkan dengan bukti-bukti dan dokumen-dokumen pendukungnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, pembangunan Taman tahaf awal yang tak sesuai harapan, banyak disorot oleh warga. Warga yang kemudian tergabung dalam Forum Peduli Infrastruktur Ciamis melakukan demonstrasi di tugu Taman Ciamis pada Senin (18/2/2019).
Mereka menilai pembangunan kembali Taman Ciamis tersebut tidak transparan. Apalagi dengan anggaran 2,3 Miliar Rupiah dinilai warga terlalu berlebihan.
Peserta aksi demonstrasi memanjat tugu bunga raflesia di tengah alun-alun Ciamis. Mereka memasang kain berwarna putih di tugu tersebut yang ditulisi dengan tuntutan untuk mengaudit pembangunan penataan Taman .
“Kami menuntut transparansi pembangunan taman alun-alun ini yang katanya menghabiskan Rp 2,3 miliar. Jangan membuat kegaduhan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap anggaran yang terserap oleh pemerintah,” kata Koordinator Aksi, Andi Ali Fikri. (Arul)
Baca Juga:
Demontrasi Protes Taman Raflesia Ciamis: Tidak Transparan dan Beraroma Busuk
Taman Raflesia Bukan Prioritas Utama, Lebih Baik Bangun Rutilahu