Ciamis, galuh.id – Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Disnakkan Ciamis, H Otong Bustomi, mengatakan, hasil dari pemeriksaan 3000 ekor hewan kurban secara post mortem, hasilnya semuanya sehat dan layak untuk dikonsumsi.
“Alhamdulillah semua sehat dan layak dikonsumsi, walaupun tadi ada laporan hasil pemeriksaan sementara ditemukan cacing hati kurang dari 1 persen,” katanya Minggu (11/8/2019).
Sekertaris Disnakkan Ciamis Otong menerangkan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan dua kali, yaitu sebelum disembelih atau ante mortem dan setelah disembelih atau post mortem.
“Pemeriksaan hewan kurban yang masih hidup di lokasi kandang bertujuan untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan hewan,” terangnya.
Selain pemeriksaan ante mortem, pihaknya juga melakukan pemeriksaan post mortem atau pemeriksaan pasca disembelih.
Pemeriksaan post mortem meliputi kesehatan organ dalam atau jeroan, karkas atau daging. Tujuannya untuk mendeteksi dan mengeliminasi kelainan pada daging dan organ dalam.
“Pemeriksaan post mortem ini juga untuk memperkuat hasil pemeriksaan ante mortem sebelumnya, sehingga daging dan jeroan aman untuk dikonsumsi, ” paparnya.
Dijelaskannya, hewan kurban yang memiliki cacing hati merupakan sapi yang dikirim atau dibeli dari luar Kabupaten Ciamis.
“Kalau sapi yang berasal dari peternak Ciamis, alhamdulillah bagus-bagus. Karena sebelumnya para peternak sudah diberikan bimbingan cara pengendalian penyakit cacing hati,” jelasnya (Galuh.id/Dede)