Ketiga, tim berjuluk Beruang Madu ini mengusulkan agar Liga 2 menggunakan sistem kompetisi penuh.
Keempat, Persiba Balikpapan menganggap PSSI tidak pilih kasih antara Liga 1 dan Liga 2. Karena Liga 1 menggunakan sistem kompetisi penuh.
Kelima, tim asal Balikpapan ini juga setuju kompetisi menggunakan protokol kesehatan.
Keenam, PSSI harus melihat juga kondisi pemain andai menggunakan sistem ini pada kompetisi Liga 2. Karena para pemain otomatis akan menganggur dari Desember hingga Juni.
Ketujuh, Persiba Balikpapan menginginkan drawing secara terbuka dengan saksi sah dan juga notaris.
Kedelapan, Persiba Balikpapan ingin kompetisi Liga 2 memiliki perusahaan pengelolaan sendiri. Perusahaan pengelola kompetisi Liga 2 tersebut, sahamnya dari peserta Liga 2 seperti halnya PT LIB untuk Liga 1.
Singkatnya Gede Widiade menginginkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sama dan tidak ada diskriminasi. Karena terlihat ada kesenjangan pengelolaan Liga 1 dan kasta kedua sepak bola Indonesia .
Persiba Balikpapan yang menolak sistem bubble Liga 2 ini patut menjadi perhatian bagi PSSI sebagai penyelenggara. Kita tunggu apakah surat dari presiden Persiba Balikpapan ini acc atau tidak oleh PSSI. (GaluhID/Putra)