Jatinagara, galuh.id – Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari yang merupakan pesantren KH. Nonop Hanafi, penggagas long march santri Ciamis pada aksi 212 terendam banjir. Hujan terus menerus yang terjadi di Kabupaten Ciamis membuat air sungai Cipetungan meluap. Akibatnya pondok pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis terkena banjir, Sabtu pagi (09/02/2019).
Ketinggian air yang merendam Pesantren Miftahul Huda 2 ini diperkirakan sekitar 30-70 Cm. Tercatat 2 bangunan asrama putra, 3 bangunan asrama putri, Mesjid dan Madrasah terendam banjir. Bukan hanya itu, rumah kediaman pimpinan pondok pesantren KH. Nonop Hanapi juga terkena Banjir.
KH. Nonop Hanapi menjelaskan di akun facebook pribadinya banjir kali ini merupakan banjir terbesar sepanjang tahun ini dan penyebab banjir. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, banjir juga diduga akibat semakin dangkalnya sungai Cipetungan.
“Harapannya pihak pemerintah untuk menindaklanjuti terkait luapan air sungai Cipetungan karena musibah banjir ini terjadi setiap tahun,” kata KH. Nonop Hanafi seperti dikutif dari siaran langsung di halaman facebook pribadinya.
Sementara itu, Ali Mubarok salah satu pengasuh pondok pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Sabtu (09/02/2019) menjelaskan luapan air terjadi sekitar pukul 23.00 WIB ampai dengan pukul 02.00 WIB.
“Hujan turun dari semenjak sore sampai malam hari sehingga air di sungai Cipetungan meluap sampai ke pondok dan pemukiman warga,” kata Ali.
Saat ini para santri mengungsi ke bangunan lantai 2 untuk sementara sambil menunggu air surut, kata Ali. Barang- barang yang tadinya disimpan di lantai 1 pun dievakuasi ke lantai 2.
Selain merendam Pondok Pesantren KH. Nonop Hanafi, luapan sungai Cipetungan juga merendam pondok pesantren Manhajul Ulum Sirnabaya, Rajadesa dan pondok pesantren Mukhtarul Ulum Cijeruk Rajadesa.
(Arul)