Ciamis, galuh.id – Longsor di Ciamis menimpa 21 rumah di RT 08 RW 02, Dusun Kacangcingkrang, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Jawa Barat, pada Senin malam (29/3/2019).
Ani Supiani, Kabid Darlog BPBD Kabupaten Ciamis mengatakan pihaknya sudah mendata setidaknya 3 rumah terdampak longsor di Ciamis. Menurutnya, dari 3 rumah tersebut, tercatat milik Didi rusak ringan, rumah milik Sugiri dan rumah Usup yang merupakan rumah semi permanen tercatat rusak berat.
“Kerugian rumah milik warga tersebut mencapai puluhan juta rupiah, itu baru dari 3 rumah,” kata Ani, Selasa (30/4/2019).
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Pamarican sejak Minggu sore (28/4/2019) disinyalir jadi penyebab longsor di Ciamis. Sedangkan, tinggi longsoran beragam karena titik longsor berbda-beda.
“Kami masih terus mendata rumah terdampak longsor di Desa Mekarmulya, kendalanya jalan menuju lokasi sempit dan juga rusak,” katanya.
Sementara kebutuhan mendesak yang dibutuhkan korban, yakni, terpal dan tikar. Beberapa keluarga tercatat masih memiliki anak usia sekolah, sehingga korban juga membutuhkan perlengkapan sekolah.
“Warga juga ada yang mengungsi ke rumah saudaranya, atas nama Bapak Usup dan Sagiri, karena kedua rumahnya rusak berat tertimpa longsor,” ucapnya.
Selain longsor, pada Minggu malam (28/4/2019) kawasan Kecamatan Pamarican juga dilanda banjir. Genangan air setinggi betis orang dewasa merendam setidaknya 30 rumah di Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Ciamis.
Banjir diakibatkan jebolnya tanggul sungai Citalahab, karena hujan deras dan terus menerus yang terjadi di Blok Pacormalang, RT 13 RW 05, Dusun Sambungjaya dan Dusun Kertajati, Kecamatan Pamarican. Akibat banjir ini, setidaknya 30 rumah tergenang air.
Warga bersama relawan BPBD Ciamis berusaha menyedot air dan mengalirkannya ke sungai pada Senin siang (29/4/2019). Dua mesin pompa air pun digunakan agar banjir kembali surut.
“Sampai Senin sore, air sudah surut, namun kami juga menanggulangi tanggul yang jebol dengan menutupnya,” ujar Ani Supiani, Kabid Darlog BPBD Kabupaten Ciamis.
Selain merendam rumah, setidaknya 1 hektar areal persawahan juga terendam air. Beruntung banjir datang saat padi sudah dipanen.
“Aktifitas warga tidak terganggu, karena jalanan walau terendam air kemarin namun masih bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, selain itu aktifitas perekonomian warga juga berjalan seperti biasanya,” katanya.
Walau begitu, warga terdampak banjir, berharap agar tanggul yang jebol dari Sungai Citalahab bisa segera diperbaiki secara permanen, untuk antisipasi jika hujan kembali mengguyur Kecamatan Pamarican. (galuh.id/K. Putu Latief)