Berita Ciamis, galuh.id – Banyaknya benda pusaka peninggalan leluhur di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, membuat Pemdes menginginkan adanya museum khusus untuk menyimpan benda pusaka tersebut.
Selama ini, benda pusaka tersebut disimpan di kamar Pakuwon yang berada di rumah dinas Kepala Desa Nagarapageuh.
Yoyo Suparyo, Kepala Desa Nagarapageuh, mengatakan, Pemdes Nagarapageuh menginginkan banguan museum lantaran banyak pusaka yang saat ini disimpan di rumah dinasnya.
“Selama ini berbagai benda pusaka disimpan di kamar rumah dinas saya, sehingga warga kesulitan saat ingin melihatnya,” kata Yoyo, Sabtu (25/4/2020).
Meskipun menginginkan museum, namun lantaran anggaran yang dibutuhkan cukup besar, Pemdes Nagarapageuh masih memerlukan bantuan dari pihak lain.
“Kalau cuma dari anggaran desa, pembangunan museum cukup sulit untuk diwujudkan,” katanya.
Nantinya museum tersebut, lanjut Yoyo, akan digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka yang saat ini tersimpan di kamar Pakuwon. Sehingga masyarakat bisa leluasa melihatnya dan bahkan bisa mempelajari sejarahnya.
“Pusaha peninggalan leluhur itu bukan untuk dipigusti (dituhankan), tetapi mesti dipupusti (dijaga). Tujuannya biar generasi muda bisa mengetahui sejarah leluhurnya dan menghargai jasa-jasanya,” papar Yoyo.
Salah satu bentuk untuk menjaga benda pusaka peninggalan leluhur tersebut, lanjut Yoyo, Pemdes Nagarapageuh rutin menggelar ritual ‘Neureusan’.
Ritual tersebut digelar setiap tanggal 8 pada bulan Maulud menurut kalender Islam. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan berbagai benda pusaka di Desa Nagarapageuh.
“Benda pusaka yang ada di Nagarapageuh itu ada keris, naskah kuno, ada juga benda-benda seperti centong tembaha, mata tombak, dan benda lainnya. Ketika ritual Neureusan, semua benda itu dibersihkan. Maksudnya sebagai upaya merawat benda pusaka agar lestari,” tandasnya. (GaluhID/Ndu)
