“Di Kecamatan Banjaranyar pun tidak luput isu dari kasus ini,” terangnya.
Banjaranyar Bukan Daerah Dengan Kasus Terbanyak
Ari menyebut, Banjaranyar bukan daerah dengan kasus HIV terbanyak. Artinya, masih ada daerah lain yang kasusnya lebih banyak.
“Banjaranyar bukan merupakan daerah yang terdapat kasus HIV terbanyak, masih ada daerah lain yang kasusnya lebih banyak,” ungkap Ari.
Sejak 2018 hingga sekarang, kasus HIV di Banjaranyar tercatat ada 11 orang dan tidak bertambah. Bahkan di tahun sekarang, kasus sudah berkurang lantaran penderitanya meninggal dunia.
“Meninggalnya bukan karena HIV-nya, akan tetapi karena penyakit kronis lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ari mengatakan, pentingnya suatu gerakan bersama masyarakat untuk upaya pencegahan HIV/AIDS sangat dibutuhkan.
Hal itu agar dapat dengan segera mendorong langkah-langkah yang perlu. Antara lain meningkatnya pemahaman, deteksi dini dengan tes HIV, kepastian pengobatan bagi penderita.
Kemudian pelayanan rujukan, penemuan populasi kunci/kelompok resiko, serta menurunkan stigma buruk terhadap orang yang terpapar HIV.
Itu semua dapat karang taruna lakukan jika bermitra dan berperan aktif dengan jajaran pemerintahan, terutama dengan bidang kesehatan.
“Alhamdulillah, ketua kartun Banjaranyar sudah menyatakan siap bermitra dan berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,” pungkas Kepala Puskesmas Cigayam Ciamis. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi