Sehingga, Nina pun langsung menghubungi keluarga pasien dan menyampaikan bahwa pasien akan ia bawa ke rumah sakit.
Meskipun bingung karena biaya, orang tua pasien, Anton dan Ojah bersedia bahkan mengantar anaknya ke rumah sakit, dan sangat berterima kasih.
Puskesmas Imbanagara Layani Warga Tanpa Biaya
Nina dengan menggunakan ambulance bersama Pendamping Sosial, orang tua dan adik pasien mengantar pasien ke Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya.
Pasien pun kooperatif saat diajak ke rumah sakit, bahkan tanpa adanya paksaan dari siapapun pasien nampak senang naik mobil ambulance.
“Alhamdulillah pasien kooperatif, sehingga kami pun tidak harus melakukan tindakan-tindakan agar pasien dapat kami ajak,” ungkap Nina.
Kemudian, sesampainya di rumah sakit, karena sebelumnya Nina sudah mendaftarkan terlebih dahulu pasien pun tidak menunggu lama.
Pasien pun sesampainya di rumah sakit tidak melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan, bahkan memasuki ruanga inap jiwa pun dengan kesadaran sendiri.
Setelah menyelesaikan administrasi dan mengisi beberapa formulir oleh orang tua, pasien pun sudah masuk ruangan khusus dan tidak bisa ditemani.
Sementara itu Ojah, ibu pasien merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang peduli, khususnya Puskesmas Imbanagara.
“Alhamdulillah saya bersyukur dan berterima kasih kepada semuanya yang membantu terutama Puskesmas Imbanagara,” ucap Ojah.
Terlebih, dengan kondisi ekonomi yang kurang, Ojah pun tidak harus mengeluarkan biaya untuk ambulance dan biaya perawat alias gratis.(GaluhId/Ardiansyah)