Ia pun mengaku pada masa pandemi Covid-19, hampir semua kepala daerah kesulitan dalam membiayai pembangunan infrastruktur.
Bahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjar terpangkas sebesar Rp 150 miliar dari sumber DAK dan DAU.
“Dan itu yang menjadi kendala kita selama ini pasca pandemi Covid-19,” jelas Ade.
Meski demikian, Ade mendorong agar semuanya khususnya Perumda Tirta Anom bisa kembali bangkit dari kesulitan ini.
“Bangkit di sini selain nanti mengupayakan agar jaringan pipanya direvitalisasi, menambahkan sambungan rumahnya juga harus tambah dan maksimalkan,” pungkasnya. (GaluhID/Arul)
Editor : Evi