Banjarsari, galuh.id – Para relawan pendukung pasangan capres dan cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Kecamatan Banjarsari bersama Bandung Legend mengadakan bazar sembako murah.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 3500 orang tersebut diselenggarakan di Desa Cicapar, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis selama dua hari, 11-12 April 2019.
Ketua Penyelenggara, Toni, mengatakan kegiatan bazar sembako murah ini merupakan program dari Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Tujuannya untuk meringankan kebutuhan pokok masyarakat, menumbuhkan kepedulian terhadap masyarakat biasa.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan sosialisasi pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019 dan pemutaran film biografi Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Panitia menyediakan 7.000 paket sembako murah. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan tujuan sebagai upaya pencegahan terjadinya kerumunan massa supaya tertib dan kondusif,” kata Toni.
Pelaksanaan bazar sembako murah dibuka oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Nanang Permana SH.
Dalam orasinya, Nanang mengatakan ada tiga hal yang disampaikan dalam kampanye ini. Pertama apabila ada informasi yang menyatakan bahwa pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengkriminalisasi ulama itu adalah bohong. “Masyarakat diharap jangan terlalu percaya terhadap informasi yang belum benar atau hoaks,” katanya.
Kedua, kata Nanang, Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin dikatakan antek asing juga merupakan berita bohong. “Bagaimana dikatakan antek asing, padahal Jokowi tidak pernah sekolah di luar negeri,” ungkapnya.
Ketiga, di bawah kepemimpinan Pemerintahan Jokowi dikatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu naik dan merugikan rakyat. Padahal menurut Nanang jika dihitung dengan cermat, sebagai masyarakat biasa dalam sehari paling banyak menghabiskan BBM dua liter, sementara kebutuhan BBM orang kaya sebanyak seratus liter perhari, maka jumlah nominal pengeluaran yang dinikmati orang kaya lebih banyak dibandingkan masyarakat biasa.
“Dengan naiknya harga BBM, maka akan meningkatkan pendapatan negara. Ketika pendapatan negara bertambah maka program-program pemerintah yang pro terhadap rakyat seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dapat berjalan dengan baik,” terang Nanang.
Karena itu, menurut Nanang jika ada ajakan dari pihak tertentu untuk menolak kenaikan BBM, hal tersebut disebut Nanang sebagai ajakan orang kaya.
Nanang juga menyebutkan ada jenis BBM yang tidak naik, yakni solar, karena solar merupakan kebutuhan hidup orang banyak. Jika solar naik, menurut Nanang, maka kebutuhan barang pokok juga ikut naik.
“Jadi kalau ada yang mengatakan harga BBM naik merugikan rakyat itu tidak benar, yang benar adalah harga BBM naik, itu menguntungkan rakyat,” pungkasnya. (galuh.id/Yanyan)
Editor : K. P Latief