Sejarah farmasi bisa dilihat dari asal usul katanya. Farmasi berasal dari kata Pharmacon. Arti Pharmacon adalah racun atau obat.
Awalnya tidak ada yang mengenal istilah farmasi. Namun saat pengadaan obat-obatan menjadi semakin rumit, dibutuhkan orang yang mendalami pembuatan dan peracikan obat.
Oleh karena itu, pada tahun 1240 SM Raja Jerman Frederick memberikan perintah untuk memisahkan antara Kedokteran dan Farmasi. Perintah ini kemudian dikenal dengan Dektrit Two Silices.
Dari sinilah sejarah farmasi ini berasal, para ahli pun menyimpulkan akar ilmu kedokteran dan ilmu kefarmasian adalah sama sama.
Bagaimana dengan Sejarah farmasi di Indonesia? Orang yang mendalami obat-obatan atau yang dikenal dengan apoteker sesungguhnya sudah ada sejak zaman colonial Belanda.
Namun, saat itu apoteker didominasi oleh orang Belanda dan orang Eropa lainnya. Pribumi saat itu hanya bisa jadi seorang asisten apoteker.
Baca Juga: PAFI Tual Bantu Jaga Kesehatan Nelayan, Beri Edukasi Pola Makan Sehat
Kemudian pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, ahli farmasi ikut bahu membahu berjuang demi kemerdekaan. Bahkan banyak ahli farmasi yang ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sampai pada 13 Februari 1946 dibentuklah organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di Yogyakarta. Saat ini PAFI tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk PAFI Kabupaten Sumenep.
PAFI Kabupaten Sumenep (pafipckabsumenep.org) beralamat di Jalan KH. Mansyur No. 71, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Tujuan pembentukan PAFI termasuk PAFI Kabupaten Sumenep adalah Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Mewujudkan Derajat Kesehatan yang Optimal bagi Masyarakat Indonesia, Mengembangkan dan meningkatkan Pembangunan Farmasi Indonesia, dan Meningkatkan Kesejahteraan Anggota. (Galuh ID)
