Berita PSGC, galuh.id – Jika kita mengikuti perkembangan PSGC Ciamis, ada cerita membanggakan sekaligus mengharukan dari sebuah kesebelasan kebanggaan warga Tatar Galuh tersebut.
Bak roda yang berputar dari posisi yang semula paling bawah, menuju poros yang paling atas. Kini poros itu sedikit demi sedikit kembali menuju ke bawah (lagi). Itulah yang dialami oleh PSGC Ciamis.
Kompetisi Liga 2 2019 sudah resmi berakhir, Senin (25/11/2019) dengan menghadirkan Persik Kediri sebagai juara. Persik tampil sebagai yang terbaik di kompetisi sepak bola kasta kedua tanah air ini setelah mengalahkan Persita Tangerang 3-2 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Namun, pertandingan puncak Liga 2 2019 bukan hanya tentang cerita bahagia Persik juara. Namun juga menjadi kisah sedih bagi lima tim yang akhirnya mendapat vonis degradasi ke Liga 3 setelah hanya mengakhiri kompetisi di peringkat tiga terbawah di masing-masing Wilayah (Timur dan Barat).
Salah satunya PSGC Ciamis yang tidak mampu menyelamatkan diri dari ancaman jurang degradasi setelah tidak mampu bersaing dengan lawan-lawannya.
Imbasnya, PSGC Ciamis mengakhiri kompetisi Liga 2 musim 2019 ini dengan berada di posisi dua terbawah (posisi 11) dengan meraih 19 poin dari 6 kali menang, sekali imbang dan 15 kekalahan.
Hasil tersebut membuat tim berjuluk Laskar Galuh ini hanya bisa pasrah terdegradasi. Mereka akan kembali bermain di Liga 3 musim depan. Padahal, di tahun 2019, PSGC baru merasakan kembali tampil di kompetisi kasta kedua di Indonesia usai mendapatkan promosi dari Liga 3.
Tentu, tidak ada kesebelasan di seluruh dunia yang ingin terdegradasi ke kompetisi strata bawah. Situasi ini tentu, menjadi sebuah ironi, terutama bagi PSGC Ciamis.
Ironi tim promosi yang jemawa di Liga 3 2018
Tepat pada tanggal hari ini, 19 Desember setahun yang lalu, PSGC Ciamis kembali promosi ke Liga 2 usai menundukkan Persiba Bantul 2-1 pada laga kedua penyisihan grup babak 8 besar Liga 3 2018 putaran nasional.
Meski di awal musim babak pra nasional sempat terseok-seok, namun tim yang lahir tahun 1990 itu berubah drastis 180 derajat menjadi peserta paling menakutkan di Liga 3 2018 pada putaran nasional.
Menyesuaikan dengan regulasi pemain, PSGC melakukan perubahan total jelang putaran nasional Liga 3 musim lalu. Sejumlah nama potensial dan putra daerah direkrut untuk bisa mengembalikan kejayaan tim yang bermarkas di Stadion Galuh, Jawa Barat, ini.
Mengawali kompetisi Liga 3 musim 2018, PSGC yang tampil terlebih dahulu di babak pendahuluan 1 Grup 2, yang diisi oleh Lampung Sakti (1-1 dan 0-4), Persikabo Bogor (2-1 dan 3-1), dan Bogor FC (0-2 dan 0-2).
Finis di urutan ketiga, PSGC berhak tampil di babak play-off untuk merebutkan tiket tersisa ke babak 32 besar dan berjumpa wakil Sumatera, Persih Tembilahan (6-0 dan 13-0).
Barulah pada babak 32 besar PSGC Ciamis mulai mengebrak, merekrut pemain potensial, kemudian dipercaya menjadi tuan rumah dan tergabung di Grup A yang berisi AS Abadi, Persibas Banyumas, dan 757 Kepri Jaya.
PSGC lolos dengan menyandang predikat juara grup usai mengoleksi tujuh poin usai menang dua kali dan seri sekali. Total sembilan gol dan lima kebobolan dikoleksi PSGC.
Di babak 16 besar, PSGC sukses menaklukkan Solok FC dengan skor 2-0 sehingga mereka melaju ke babak 8 besar dan masuk di wilayah Barat.
PSGC pun promosi ke Liga 2 2019 usai finis sebagai runner-up dengan mengumpulkan enam angka dari dua kali menang dan sekali kandas (lima gol dan tiga kebobolan).
Bangun Kekuatan ‘Kembali’ musim 2020
Terdegradasinya PSGC Ciamis, boleh dikatakan sebagai periode gelap sepak bola Ciamis, bagaimana tidak pada kompetisi Liga 2 musim 2017, klub berjulukan Laskar Galuh itu pun terdegradasi.
Namun, dengan perjuangan tak kenal lelah di Liga 3 tahun 2018, PSGC kembali ke Liga 2 tahun 2019, tapi sayangnya hal tersebut bagaikan bulan madu, mereka kembali terdegradasi ke Liga 3.
Di tengah badai kritik, PSGC Ciamis mencoba membangun citra positif dengan mengatakan sederet kegagalan tahun ini menjadi berkah dan modal bangkit pada tahun mendatang.
Direktur Teknik Heri Rafni Kotari sudah jauh-jauh hari mengatakan akan ada perombakan skuad dengan menyesuaikan regulasi pemain di Liga 3 tahun 2020.
“Target kami sudah jelas, yakni melaju kembali ke Liga 2 tahun 2021. Sekali lagi, kami ingin memiliki tim kuat. Sepanjang perjalanan ke sana, kami akan terus membenahi apa saja yang kurang di tim ini,” kata Heri, kepada Galuh ID, beberapa waktu lalu. (GaluhID/Dhi)