Stadion Galuh Ciamis, galuh.id – Walau tanpa dihadiri pelatih kepala, PSGC Ciamis tetap melakukan seleksi pemain sebagai persiapan Liga 2 Indonesia 2019 di Stadion Galuh Ciamis, Senin sore (13/5/2019).
“Pelatih kepala Herrie ‘Jose Setiawan yang dibidik masih berada di Kota Bandung untuk menyelesaikan surat izin cuti, karena beliau seorang ASN di Kantor Dispenda Kota Bandung,”ujar Ayi Daud, Asisten Pelatih saat diwawancara di Stadion Galuh Ciamis, Senin sore (13/05/2019).
Ayi mengatakan pemain yang dipanggil untuk mengikuti seleksi terdiri dari mantan pemain PSGC Liga 2 dan Liga 3 tahun lalu dan juga ada yang datang untuk mengikuti seleksi.
Seleksi pemain saat ini diikuti 45 pemain yang terdiri dari mantan pemain Liga 2, Liga 3 dan pemain baru yang datang mengikuti seleksi, namun tetap keputusan pemain akan ditentukan oleh pelatih kepala,” paparnya.
Sementara Heri Rafni Kotari selaku Direktur Teknik mengatakan, tujuan seleksi hari pertama tersebut untuk melihat kondisi fisik mantan pemain PSGC sebelumnya dan melihat kualitas pemain baru yang datang mengikuti seleksi.
“Ya seleksi pertama tanpa pelatih kepala, karena calon pelatih kemungkinan besok hari Selasa (13/5/2019) bisa hadir di sini untuk langsung menyeleksi pemain sesuai keinginannya, namun untuk hari ini kami menyeleksi pemain yang kualitasnya di atas rata-rata untuk disajikan besok ke pelatih kepala,” ujarnya.
Heri Rafni juga menuturkan pemain yang kualitasnya di bawah rata-rata akan langsung dipulangkan. Terkait hal itu, ia menyebut ada sekitar 20 pemain dari total 45 pemain yang kualitasnya masih di bawah rata-rata.
“Khusus untuk pemain mantan Liga 2 atau Liga 3 kami hanya melihat kondisi fisiknya dan kesehatannya, karena kalau secara kualitas kami sudah mengetahuinya, namun tidak otomatis direkrut, tetap keputusannya ada di calon pelatih kepala,” terangnya.
Wartawan sempat bertanya terkait ciri khas gaya permainan PSGC Ciamis tiki taka ala coach Heri Rafni, apakah akan dilanjutkan ke pelatih baru atau terserah gaya pelatih baru? HRK menjelaskan gaya permainan yang menjadi ciri khas itu diserahkan ke pelatih baru, menurutnya pelatih mempunyai ciri khas gaya permainan masing-masing.
“Terserah pelatih yang akan menukangi dan yang penting tim berhasil,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)