Cijeungjing, galuh.id – Mengenaskan, seorang kakek berusia 84 tahun bernama Komon ditemukan meninggal di kebun warga yang terbakar, Minggu (10/11/2019). Korban merupakan warga Dusun Cibeka RT 15 RW 05 Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Menurut informasi warga sekitar, kejadian yang menewaskan korban diduga dari kebakaran kebun. Awalnya, korban diduga membakar sampah di kebun yang tak jauh dari rumahnya berjarak sekitar 50 meter.
Awalnya api hanya membakar sampah saja. Namun karena tiupan angin yang cukup kencang membuat api menjalar ke daun-daun kering di sekitar kebun. Akibatnya api membesar dan membakar kebun.
Khawatir api merambat ke rumahnya, korban mencoba memadamkan api. Tapi kepulan asap tebal diduga membuat korban kehabisan napas lalu pingsan. Tubuh korban pun terbakar. Luka bakar yang diderita korban sekitar 30 persen.
Kepulan asap semakin tebal membuat warga sekitar langsung bergotongroyong memadamkan api. Setelah api padam, warga kaget melihat Komon telah tergeletak di sekitar kebun yang terbakar. Diduga korban meninggal dunia akibat kehabisan napas.
Kepala Desa Karangkamulyan, M. Abdul Haris membenarkan kejadian tersebut. Korban ditemukan warga setelah api di kebun yang terbakar itu padam. Bahkan warga tak mengira ada korban dalam kebakaran tersebut.
Setelah mendapat informasi dari warga, pihak desa langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas kepolisian. Tim identifikasi langsung mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian.
“Saat api berhasil dipadamkan ternyata ada korban, atas nama Komon usianya 84 tahun. Sudah dilaporkan ke kepolisian. Saat ini jasad korban sudah dievakuasi dan dimandikan untuk selanjutkan akan dimakamkan oleh pihak keluarga,” ujar Haris.
Haris mengatakan, di Desa Karangkamulyan masih banyak lahan kebun warga. Untuk itu ia mengimbau warganya untuk waspada terhadap kebakaran lahan.
“Jangan membakar sampah, sebaiknya dibuang ke tempat sampah nantinya akan diangkut. Tetap jaga lahan, bila ditemukan ada api langsung segera padamkan meminta bantuan tetangga dan warga lainnya,” kata Haris.
Menurutnya, saat ini masih dalam musim kemarau. Di cuaca seperti ini, percikan api sedikit saja dapat menimbulkan kebakaran apalagi di perkebunan. Karena kondisinya banyak ranting dan daun kering yang mudah terbakar. (GaluhID/Taz)