Berita Ciamis, galuh.id – Wabup Ciamis Yana D Putra menyampaikan, dalam sepekan pelaksanaan PPKM darurat, mobilitas masyarakat Ciamis mengalami penurunan.
Penilaian tersebut berdasarkan hasil rapat evaluasi PPKM darurat Jawa dan Bali, bertempat di Aula Setda Ciamis, Senin (12/7/2021).
Yana menjelaskan, menurut google traffic, lighting dan kegiatan Facebook, untuk Kabupaten Ciamis saat ini warnanya sudah kuning.
“Mobilitas masyarakat Ciamis turun sampai 23 persen. Kita akan terus tingkatkan hingga 50 persen,” ucap Yana usai memimpin rapat evaluasi.
Meski tingkat mobilitas masyarakat mengalami penurunan, namun kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis masih terus bertambah.
Per hari Minggu (11/7/2021) terjadi penambahan 97 kasus, sehingga kasus pasien positif aktif di Ciamis sebanyak 1.375 orang.
Rinciannya, yang menjalani perawatan sebanyak 113 orang dan yang sedang isolasi mandiri 1.262 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 245 orang, atau bertambah 4 orang dari hari sebelumnya.
Yana menerangkan, untuk penurunan kasus Covid-19 tidak bisa diketahui sekarang karena PPKM darurat masih berjalan.
“Data kasus Covid-19 baru bisa kita ketahui nanti setelah 2 minggu, setelah PPKM darurat selesai,” terangnya.
Menurut Yana, turunnya mobilitas masyarakat di Ciamis ini merupakan dampak dari upaya yang pemerintah lakukan selama PPKM darurat.
Mulai dari penyekatan/penutupan beberapa ruas jalan, pembatasan jam operasional pelaku usaha hingga penutupan kegiatan non esensial dan non kritikal.
“Untuk di perkotaan, mobilitas menurun. Sesuai arahan Menko, operasi sekarang lebih ke pinggiran atau pedesaan. Kerumunan di daerah-daerah itu masih ada,” jelas Yana.
Kendati demikian, Pemkab Ciamis tidak akan melakukan penutupan terhadap pasar tradisional, namun ada ketentuan jam operasional.
Seperti sembako bisa buka hingga pukul 17.00 WIB. Sementara non sembako hanya sampai pukul 15.00 WIB. Pengunjung 50 persen dengan prokes ketat. (GaluhID/Evi)
