Spanduk logo HUT RI 75 dianggap mirip salib beredar melalui video yang diunggah netizen. Meski tak jelas siapa yang pertama kali mengunggah, namun video tersebut ramai di Twitter. Selain itu, video pengecatan spanduk oleh warga Aceh juga ramai di Tiktok.
Dalam video itu, tampak seorang warga mengecat spanduk bagian kanan dengan warna merah. Disertai dengan text dalam video berbunyi, “Supaya imanku yang lemah tidak goyah, mari kita cat!”
Spanduk Logo HUT RI 75 Dianggap Mirip Salib, Ini Komentar Netizen
Video pengecatan spanduk viral di Twitter sejak Sabtu, 15 Agustus lalu. Akun Twitter bernama @monstreza mengunggah video tersebut, kemudian ada akun Tiktok #sayaakonk yang kembali mengunggah.
Spanduk tersebut berasal dari banner grafis yang dapat diunduh dari setneg.go.id, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Perilisan banner dan logo bertujuan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75.
Setelah mengunduh file banner, warga bisa mencetaknya jadi spanduk fisik untuk ditempatkan di depan rumah atau bangunan. Salah satu banner yang dirilis Kemensetneg adalah banner berlatar belakang merah dengan potongan grafis kotak-kotak di bagian kanan.
Spanduk Logo HUT RI dianggap mirip salib karena ada yang menilai penempatan kotak-kotak di bagian kanan terlalu mencolok. Dalam video yang viral, tampak tulisan ‘Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Lhokseumawe, Aceh’.
Seorang warga mengecat spanduk bagian kanan, menutupi bagian grafis kotak-kotak dengan cat merah senada latar belakang. Tampak beberapa orang lagi mengenakan kemeja putih seperti memberi arahan.
Meski spanduk logo HUT RI 75 dianggap mirip salib, aksi warga dalam video tersebut dirasa berlebihan. “Apa sih lebay banget heh,” tulis akun bernama @ibeibeib.
Ada juga yang bertanya tentang bagaimana mengubah desain tanpa persetujuan kreator. “Bisa kena pasal karena mengubah desain tanpa persetujuan kreator nggak sih?” tulis akun @pritapud.
Menyikapi spanduk logo HUT RI 75 dianggap mirip salib, bagaimana respon pemerintah saat mengetahui berita tersebut? Hingga kini, Minggu 16 Agustus, video tersebut telah dilihat oleh ribuan orang.
Jawaban Pihak Istana Terkait Video Pengecatan Spanduk
Juru bicara istana kepresidenan, Fadjroel Rachman memberi tanggapan atas berita spanduk logo HUT RI 75 dianggap mirip salib dan dicat oleh warga Aceh. Fadjroel mengatakan spanduk tersebut tidak mewakili simbol agama tertentu.
Sekretaris Kemensetneg Setya Utama juga telah menjelaskan arti dan makna logo HUT RI ke-75 yang ada dalam spanduk. Menurut Setya, ada pedoman visual yang bertuliskan ‘Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 & Pedoman Visual Penggunaan’.
Semua orang yang mengunjungi halaman setneg.go.id bisa mengakses berkas tersebut. Pada halaman 27, tertulis bahwa penggunaan supergraphic mewakili 10 elemen. Kesepuluh elemen itu merupakan dekonstruksi dari angka 75, kemudian dipecah lagi menjadi 10 yang bermakna nilai Pancasila.
Berkas spanduk dapat diunduh dengan format adobe illustrator (.ai), corel draw (.cdr) dan format dasar seperti .jpg dan .png. Berkas tersebut sudah menjadi satu kesatuan bentuk sehingga cukup fleksibel. Siapa pun bisa mencetak spanduk dengan ukuran yang diinginkan.
Apabila ingin mencetak spanduk berukuran besar, perhatikan ukuran image resolution atau kepadatan pixel agar hasil cetak tidak pecah. Jika kita mengunduh berkas dari sosial media, ukuran pixel menjadi standar sehingga tidak cocok dicetak spanduk ukuran besar.
Sempat ada yang menilai logo tersebut dianggap mirip salib, tetapi setelah diperhatikan, kesepuluh elemen yang ada di spanduk lebih seperti motif salur pada kain batik. Kain batik merupakan salah satu produk kerajinan Indonesia.
Beredarnya video spanduk logo HUT RI 75 dianggap mirip salib memicu komentar-komentar netizen yang tidak sepenuhnya mendukung aksi tersebut. Semoga berita ini tidak memancing perpecahan karena warga harus merayakan hari kebangkitan nasional. (GaluhID/Elsa)