Karena selain zat gizi dan komponen bioaktif yang terkandung, sifat sensori yang dapat diterima, serta dapat konsumsi tanpa batasan dosis atau jumlah.
Kelebihan itu tidak dijumpai pada obat-obatan maupun food supplement.
Pelayanan gizi rumah sakit merupakan bagian yang sangat vital dari sistem pelayanan paripurna terhadap pasien sesuai dengan PMK No.78 Tahun 2013.
Makanan yang ada dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit harus mempertimbangkan kemampuan makan pasien, kesesuaian rasa.
Kemudian kebiasaan menu makan pasien di rumah, kemampuan status ekonomi pasien, serta aspek kepraktisan.
Semua aspek itu untuk mendukung terwujudnya pelayanan publik yang prima.
Tuntutan tersebut mendorong Arif Suprayogi, S.Gz ahli gizi RSUD Ciamis, untuk membuat inovasi yang bernama S-Krim Tega Sekali.
Singkatan dari Sup Krim Tepung Ganyong dan Ikan Nila Kawali Solusi Efektif untuk Meningkatkan dan Mengendalikan Asupan Makan Pasien Post Operasi Secara Bertahap.
Melalui inovasi tersebut, Arif berupaya untuk menggerakan program diversifikasi pangan agar produk pangan lokal menjadi lebih berdaulat pangan.
Sup Krim Olahan Tepung Umbi dan Hewani
Selain itu memenuhi tuntutan kebutuhan gizi peralihan pada pasien post operasi sehingga capaian asuhan gizi menjadi optimal.