Kedua, sup krim kemasan ini memiliki volume dan beratnya yang kecil, memiliki umur simpan yang relatif lama.
Selain itu one bowl meal, yakni langsung tersaji dalam wadah kemasan, sehingga menyuguhkan sisi kepraktisan dan memudahkan pasien untuk mengonsumsinya.
Ketiga, kandungan gizi S-Krim Tega Sekali yaitu terdapat dua sumber protein dan energi mineral yang menjanjikan yang dapat meningkatkan asupan protein dan kalsium.
Berkontribusi sebagai sumber makanan peralihan secara bertahap pada pasien post operasi dari tekstur makanan cair ke tekstur makanan padat, yang dapat membantu proses penyembuhan.
Terlaksananya inovasi ini telah memperbaiki capaian sisa makan pasien menjadi lebih baik.
Artinya, kualitas makanan yang tersaji telah pasien terima dengan baik dalam aspek ketertarikan terhadap bentuk, citarasa, dan tampilan maupun kepraktisannya.
Capaian sisa makan turun menjadi 40,00% dari semula di angka 44,4%. Artinya, dengan keberadaan produk inovasi S-Krim Tega Sekali dapat memberikan warna baru.
Terutama pada variasi menu yang tidak monoton dan meningkatkan daya terima makan pada pasien.
“Saya berpikir untuk mengembangkan produk inovasi ini ke depan tidak hanya diterima manfaatnya oleh pasien post operasi yang membutuhkan diet khusus secara bertahap saja,” ujar Arif.
Melainkan, dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menjadi produk PKMK (Pangan olahan Keperluan Medis Khusus) sebagai manajemen diet bagi anak dengan penyakit tertentu seperti Gizi Buruk.
“Singkatnya, dapat membantu mengentaskan kasus gizi buruk pada anak,” pungkas Arif. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi