Berita Jabar, galuh.id – Siswa atau peserta didik tahun ajaran baru 2020/2021 di Jawa Barat, masih harus tetap melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring di rumah masing-masing.
Hal itu dikarenakan belum adanya kabupaten/kota di Jabar yang masuk kategori Zona Hijau dalam pelevelan pandemi Covid-19.
Sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, hanya sekolah di Zona Hijau saja yang boleh melaksanakan KBM secara tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar Dedi Supandi mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Pergub Jabar tentang pedoman dan tata cara KBM bagi kabupaten/kota di masa pandemi.
Dimana dalam rancangan itu pun secara khusus, juga mengatur pedoman dan tata cara KBM tingkat SMA/SMK/SLB sebagai kewenangan dari Pemerintah Daerah Provinsi (pemprov) Jabar.
”Siswa di tahun ajaran baru bulan Juli ini masih belum dilakukan KBM pola tatap muka. KBM masih kita lakukan dengan pola daring,” ujar Dedi, dalam keterangannya, Jumat (19/6/2020).
Sementara itu, dari hasil pelevelan kewaspadaan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jabar, daerah paling terkendali di Jabar baru berstatus Zona Biru (Level 2). Atau satu level di bawah Zona Hijau (Level 1).
Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Memastikan Belum Ada KBM Dengan Pola Tatap Muka
Dengan demikian, Disdik provinsi Jabar memastikan belum ada KBM di tahun ajaran baru 2020/2021 ini dengan pola tatap muka. Hal ini sampai ada evaluasi selanjutnya dari Gugus Tugas Jabar.
“Ada beberapa daerah yang bisa dikatakan Zona Hijau. Tapi itu juga masih level kecamatan. Secara kabupaten/kota, di Jabar belum ada yang dikatakan statusnya Zona Hijau,” kata Dedi.
Dedi menambahkan, pertimbangan lain Disdik Jabar dengan tetap menggelar KBM secara daring adalah untuk menghindari kesenjangan dalam kualitas pendidikan di Jabar.
Selain itu, Disdik Jabar juga terus melakukan evaluasi sebagai upaya menjaga kualitas pendidikan. Hal itu agar tidak terjadi kesenjangan antara kabupaten/ kota di Zona Hijau dengan zona lainnya.
”Kita terus lakukan evaluasi pola KBM daring ini. Agar kualitas pendidikan di Jabar terjaga, tak terjadi kesenjangan antara kabupaten/kota di zona hijau dengan zona lainnya,” pungkas Dedi. (GaluhID/Evi)