Peserta upacara yang mewakili Perum TJI terdiri dari pembalap, goeser atau pehobi bersepeda dan pengusaha.
Uniknya, para pembalap datang dengan motor balap dan dengan memakai baju khusus balap atau wearpack dan itu merupakan pembalap asli.
“Ini pembalap asli, di kami ada sekolah balap WH19 RS dan kami ajak untuk berpartisipasi dalam upacara ini,” jelas Hendrix.
Sehingga kedatangan para pembalap dengan motor balapnya menjadi pusat perhatian dari peserta yang lainnya yang sudah terlebih dahulu hadir.
Kemudian ada juga kaum hawa yang hobinya bersepeda atau goeser, namun dengan kostum yang unik dan berbeda.
Kostum yang digunakannya itu dengan jersey yang seragam berwarna hitam dengan gradasi merah dan tulisan putih.
Kemudian semakin unik dengan memakai caping atau dudukuy lengkap dengan kaca mata hitam dan disesuaikan dengan kerudung warna merah.
Bukan hanya itu, ibu-ibu muda itu kompak memakai kain dodot sehingga menambah modis dan tampil beda.
Peserta lainnya yang mewakili Perum TJI adanya security, dan itu juga asli sebagai yang bertugas sebagai security perum.
“Ada juga pengusaha, dan lain-lain, ini mewakili sebagian kecil warga kami yang memiliki berbagai profesi serta aktifitas,” pungkas Hendrix.(GaluhId/Ardiansyah)