Berita Ciamis, galuh.id – Puluhan rumah di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, porak poranda akibat tertimpa pohon dan tersapu angin kencang. Peristiwa ini terjadi di 3 Kecamatan, Jumat (13/11/2020) sore.
Beruntung dalam insiden itu tidak ada korban jiwa. Namun puluhan rumah warga mengalami kerusakan berat karena tertimpa pohon tumbang.
Ketua Tagana Kabupaten Ciamis, Ade Waluya, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan ada puluhan rumah warga yang rusak akibat hujan deras dan angin kencang.
Angin kencang dan hujan deras itu terjadi di 3 Kecamatan. Yakni di Kecamatan Cisaga, Cimaragas dan Pamarican, pada Jumat (13/11/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Akibatnya, pohon bertumbangan dan menimpa rumah-rumah warga. Tapi yang paling parah terjadi di Kecamatan Pamarican. Dimana peristiwa itu tersebar di beberapa desa.
Rumah warga yang rusak itu, kata Ade, ada yang karena tertimpa pohon tumbang. Ada juga yang tersapu angin kencang.
Setelah mendapat laporan ada musibah bencana alam, tim Tagana Ciamis langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk membantu mengevakuasi warga.
“Kami langsung bergerak ke lokasi kejadian. Untuk membantu warga dan melakukan pendataan akibat bencana itu,” jelasnya.
Data Puluhan Rumah Warga di Ciamis Rusak Parah
Dari hasil pendataan, di Kecamatan Pamarican ada 63 rumah warga yang terdampak dari 6 desa. Kemudian di Kecamatan Cisaga 8 rumah. Di Kecamatan Cimaragas 8 rumah yang rusak.
“Untuk yang di Kecamatan Cimaragas. Data masuk baru dari Desa Raksabaya,” ucapnya.
Adapun rincian jumlah rumah warga yang terdampak angin kencang di Kecamatan Pamarican diantaranya Desa Neglasari 1 rumah, Pasirnagara 15 rumah, Sidamulih 4 rumah, Margajaya 11 rumah.
Selanjutnya Desa Bantarsari 15 rumah dan Desa Sukajaya 17 rumah. Sedangkan rumah warga yang terdampak angin kencang di Kecamatan Cisaga yakni Desa Kepel 8 rumah.
Ade mengatakan, ada 2 keluarga di Desa Sukajaya Kecamatan Pamarican yang terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya karena rumahnya rusak.
Tim Tagana Ciamis masih terus melakukan pendataan serta menelusuri apakah di kecamatan lain ada yang terdampak. Namun, sementara baru ada laporan di 3 kecamatan tersebut.
”Baru laporan dari 3 kecamatan itu. Puluhan rumah hancur tertimpa pohon. Tak ada korban jiwa. Hanya warga mengalami kerugian materil,” terang Ade Waluya. (GaluhID/Evi)