Pada akhir pekan lalu Minggu (19/2/2023), Erick menegaskan pihaknya akan memberi kartu merah kepada para pelaku mafia sepak bola.
Realisasi dari pernyataan Erick tersebut adalah, bakal menjerat para pelaku pengaturan skor dengan hukuman berat.
Hukuman tersebut adalah seumur hidup, tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola.
Bahkan PSSI akan koordinasi bersama FIFA, agar hukuman itu juga dapat dikenakan kepada si pelaku di seluruh dunia.
Masalah pengaturan skor telah menjadi masalah yang tak pernah selesai di sepak bola Indonesia.
Kasus tersebut beberapa kali dapat terjadi di liga level bawah, karena minimnya pengawasan.
Terhadap pihak-pihak yang terlibat dengan pertandingan, baik pemain, ofisial tim, maupun wasit yang memimpin jalannya laga. (GaluhID/Dhi)