Lihatlah kondisi bibit yang akan dipakai. Ciri-ciri bibit yang berkualitas yang perlu diperhatikan antara lain; ukuran bibit rimpang besar, kondisi wujudnya masih segar/tidak keriput, utuh dan tidak terserang hama penyakit.
Bibit Disemai atau Ditanam Langsung
Banyak orang yang melakukan budidaya jahe merah menggunakan kedua metode tersebut. Namun jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal dan terukur, alangkah baiknya jika melakukan penyemaian.
Jika terlebih dahulu melakukan penyemaian, kita dapat memilih dan meninjau pertumbuhan bibit yang baik dan layak untuk ditanam. Jadi jika bibit membusuk juga tidak sedang berada di media tanam. Dan itu akan sedikit menghemat.
Media Tanam
Misal kita memiliki lahan bebas tak terpakai 5 meter persegi. Setelah itu memilih media tanam semisal karung bekas.
Nah untuk lahan yang sudah kita tentukan, kita perkirakan jumlah karung bekas yang diperlukan untuk budidaya jahe merah.
Jika sudah diperkirakan, baru kita mempersiapkan tanah, sekam padi atau serbuk kayu, pupuk organik yang akan kita jadikan media tanam dan dimasukan pada karung. Untuk perbandingannya yaitu, tanah gembur 1, sekam padi 1, dan pupuk organik ½.
Tahap Penanaman
Tahap penanaman dalam budidaya jahe merah bisa dilakukan setelah siap bibit. Setelah bibit disemai selama 45 hari, kita bisa memilih bibit yang layak dipindahkan ke media tanam.