Ciamis, galuh.id – Dalam upaya menanamkan budaya sadar bencana sejak dini, siswa TK Kemala Bhayangkari mengunjungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Jumat (13/12/2024).
Kegiatan ini menjadi salah satu cara memperkenalkan konsep mitigasi bencana kepada anak-anak melalui pendekatan edukatif dan interaktif.
Kunjungan yang penuh antusias ini melibatkan berbagai aktivitas menarik, seperti simulasi gempa bumi, pengenalan alat kebencanaan, hingga pengalaman langsung mencoba penyelamatan menggunakan flying fox.
Tak hanya itu, anak-anak juga diajak mengikuti simulasi penyelamatan di air dengan perahu khusus, memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya keselamatan di berbagai situasi darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menekankan pentingnya edukasi kebencanaan bagi anak-anak sejak dini.
Menurut Ani, pengetahuan dasar tentang mitigasi bencana dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun generasi yang tanggap terhadap situasi darurat.
Melalui kegiatan ini, BPBD Ciamis ingin anak-anak memahami langkah-langkah penyelamatan diri saat menghadapi bencana.
“Ini adalah bagian dari upaya jangka panjang kami untuk menumbuhkan budaya sadar bencana di masyarakat, dimulai dari usia dini,” jelas Ani Supiani.
Metode Interaktif yang Menyenangkan
Untuk memastikan materi tersampaikan dengan baik, BPBD Ciamis merancang kegiatan ini agar bersifat edukatif sekaligus menyenangkan.
Anak-anak tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam berbagai simulasi.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah simulasi penyelamatan di ketinggian menggunakan flying fox.
Aktivitas ini dirancang untuk melatih keberanian anak-anak sekaligus memberikan pemahaman tentang prosedur penyelamatan di medan sulit.
Di sisi lain, simulasi penyelamatan di air mengajarkan anak-anak cara menggunakan perahu penyelamat.
Dengan dipandu oleh petugas BPBD, mereka diajak memahami pentingnya alat keselamatan, seperti pelampung, saat berada di air.
“Kami sengaja membuat kegiatan ini semenarik mungkin agar anak-anak bisa belajar tanpa merasa terbebani,” tambah Ani.
Pendekatan seperti ini, kata Ani, efektif untuk menanamkan pengetahuan secara mendalam.
Apresiasi dari Guru dan Orang Tua
Kunjungan edukatif ini mendapatkan respons positif dari para guru dan orang tua siswa yang turut hadir.
Mereka mengapresiasi inisiatif BPBD Ciamis dalam mengenalkan mitigasi bencana kepada anak-anak.
Salah satu guru TK Kemala Bhayangkari menyebutkan bahwa pengalaman ini sangat bermanfaat bagi siswa.
Menurutnya, pendidikan tentang keselamatan bencana sering kali diabaikan, padahal penting untuk diajarkan sejak usia dini.
“Melihat anak-anak belajar sambil bermain seperti ini, kami yakin mereka akan lebih mudah mengingat apa yang diajarkan. Terima kasih kepada BPBD Ciamis atas kesempatan ini,” ujar salah satu guru.
Orang tua juga mengungkapkan harapan agar kegiatan serupa bisa terus dilakukan di masa depan.
Mereka percaya bahwa pendidikan kebencanaan tak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat secara umum.
Komitmen BPBD Ciamis Membangun Masyarakat Tanggap Bencana
Sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana, BPBD Ciamis berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari misi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang lebih tanggap, siap, dan resilien terhadap bencana.
Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mulai mengenalkan mitigasi bencana kepada siswa.
“Kita semua memiliki peran dalam menciptakan masyarakat yang lebih tanggap dan siap menghadapi situasi darurat,” pungkas Ani Supiani. (GaluhID/Tegar)
 Kabupaten Ciamis, Jumat (13/12/2024).){kind=link}