Berita Ciamis, galuh.id – Ketika masyarakat Ciamis digegerkan oleh pernyataan Ridwan Saidi, sedikit yang mengingat peran Vasco Ruseimy, pemilik kanal Macan Idealis yang mengunggah video wawancara budayawan gaek asal Betawi itu.
Pernyataan ‘di Ciamis tidak ada kerajaan, prasasti palsu buatan Belanda, atau Galuh artinya brutal’, membuat masyarakat Ciamis murka. Pernyataan itu dikemukakan Ridwan Saidi di kanal YouTube Macan Idealis.
Sontak kanal Macan Idealis dibanjiri penonton, video yang diunggah Vasco telah ditonton sebanyak 22.000 kali. Selain itu video itu juga telah di-like 635 kali dan di-dislike 335 kali.
Subscriber Macan Idealis sendiri ada 565.000 akun. Sementara rata-rata viewnya mencapai 74.227 juta.
Maka tak heran jika video ‘Galuh Brutal’ banyak dihiasi iklan. Sudah bukan rahasia umum YouTuber banyak yang mendulang dolar dari adsense Google lewat konten-konten video mereka. Lalu berapa pendapatan Vasco dari iklan di kanal YouTube Macan Idealis?
Situs id.noxinfluencer.com menaksir penghasilan Macan Idealis mulai dari Rp 57,89 juta sampai Rp 202,67 juta. Itu hitungan per bulan. Dipastikan angka ini bisa bertambah dengan melonjaknya penonton video-video Vasco Ruseimy.
Bahkan Vasco seolah memanfaatkan momen hebohnya ‘Galuh Brutal’ dengan mengganti judul videonya. Dari judul awal ‘Gegeer!! Babe Ridwan Saidi Gak Terima, Banyak Sejarah Yang Dimanipulasi Di Kurikulum’, berubah jadi ‘Gegeer!! Ridwan Saidi : Di Ciamis Ga ada Kerajaan Galuh, Galuh artinya brutal’.
Vasco Ruseimy Minta Maaf
Belakangan Vasco Ruseimy meminta maaf kepada warga Ciamis. Melalui akun Instagramnya, dia mengunggah video berdurasi 4:45 menit dan melayangkan permintaan maaf untuk warga Ciamis.
Vasco menyebut dia tidak bermaksud membuat gaduh apalagi melecehkan masyarakat Ciamis. Dia ingin merekonstruksi sejarah Indonesia termasuk Ciamis.
“Gua di situ punya kepentingan merekonstruksi bagaimana pandangan dari para sejarawan, khususnya sejawaran yang cukup senior seperti Babe Saidi,” kata Vasco dalam video tersebut.
Dia pun mengaku mengagumi Ridwan Sadi yang disebutnya sebagai sejarawan senior yang punya pemikiran luar biasa.
Vasco yang menyebut Ridwan Saidi dengan panggilan Babe itu, mengatakan Babe Saidi punya pandangan berbeda tentang sejarah Indonesia. Tidak seperti sejarah yang telah dia ketahui di sekolah selama ini.
“Makanya gua sering menggali sejarah itu dari Babe, tapi pada intinya adalah tidak ada niat melecehkan warga Ciamis maupun warga lainnya. Karena menurut gua sejarah itu punya berbagai pandangan dan punya berbagai sudut pandang dari berbagai sisi,” ucap Vasco.
Dalam videonya, Vasco Ruseimy juga kembali menjelaskan maksud dari perkataan Ridwan Saidi. Seolah mengamini, Vasco pun menyebut Babe Saidi mengartikan Galuh brutal setelah melihat artinya dalam kamus kuno Armenia.
Di akhir video, Vasco Ruseimy mengungkapkan kembali permintaan maafnya kepada masyarakat Ciamis, dan menegaskan dirinya tidak bermaksud membuat gaduh Ciamis.
“Oke sekali lagi permintaan maaf gua kepada warga Ciamis, apabila ini membuat gaduh warga Ciamis, karena itu bukan maksud gua, sekali lagi gua minta maaf,” pungkasnya. (GaluhID/Ndu)