Galuh.id– Muhammad Tahir, pemain dari PSBS Biak mengungkapkan pandangannya terkait kualitas pemain lokal dan naturalisasi Timnas Indonesia yang 11–12.
Ungkapan tersebut dilontarkan melalui tayangan video ‘Bicara Bola’ bersama Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, di platform YouTube.
Diskusi tersebut telah menjadi viral sejak dan jadi perbincangan hangat di kalangan publik sepakbola Tanah Air.
Pertanyaan awal dari Akmal Marhali mengenai komposisi Timnas Indonesia saat ini menjadi pemicu Tahir untuk berbicara.
Ia menyampaikan saat ini tim Garuda terlalu banyak dihuni oleh pemain naturalisasi.
“Terlalu banyak pemain naturalisasi sekarang. Ini bukan masalah yang sehat. Tapi, kita merasa kasihan karena mengadakan kompetisi di dalam negeri untuk apa?” ujar Tahir.
Buktikan Kualitas Pemain: Usulan Pertandingan Lokal vs Naturalisasi
Menurut Muhammad Tahir, perbedaan kualitas antara pemain lokal dan naturalisasi tidak begitu signifikan.
Ia mengusulkan agar PSSI menyelenggarakan pertandingan uji coba yang mempertemukan pemain-pemain naturalisasi dan lokal untuk membuktikan kualitas masing-masing.
“Perbedaannya hanya karena mereka bermain di luar negeri, sedangkan kita bermain di dalam negeri. Itu saja perbedaannya. Namun, jika kita melihat kualitas pemain, perbedaannya tidak begitu jauh. PSSI bisa mengatur uji coba antara pemain lokal dan naturalisasi,” papar Tahir.
Muhammad Tahir juga menjelaskan keunggulan pemain lokal dalam tekadnya saat membela Timnas Indonesia.
Baca juga: Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024
“Iya, pemain lokal bisa menang. Karena untuk lambang dada, untuk Garuda. Siapa yang tidak ingin bermain di Timnas? Semua ingin bermain di timnas, hanya tinggal menunggu waktu dan momen. Di Liga 1 banyak sekali pemain yang berpotensi,” tambah Tahir.
Muhammad Tahir menegaskan tidak menentang langkah naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Namun menurutnya, naturalisasi sebaiknya tidak terjadi dalam jumlah yang terlalu banyak.
“Saya tidak menolak naturalisasi. Itu sah-sah saja, tetapi tidak sebanyak ini,” tandas Tahir.
Selama kepemimpinan Shin Tae Yong sebagai pelatih, tercatat ada 11 pemain naturalisasi.
Mereka antara lain Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, Jay Idzes, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.
Marc Klok bukan merupakan bagian dari proyek rekomendasi Shin Tae Yong karena proses naturalisasinya telah dimulai sejak 2019.
Namun, pemain dari Persib Bandung itu resmi menjadi WNI pada tahun 2020, saat Shin Tae Yong telah menjadi pelatih Timnas Indonesia. (GaluhID/Dianti)