Info Liga 2, galuh.id – Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang meragukan jadwal Liga 2 2020 bisa berlanjut setelah masa penundaan selama 2 pekan.
Pasalnya penundaan kemungkinan bakal bertambah berbulan-bulan. Di tengah pandemi global virus Corona/Covid-19 yang masih terus membayangi dan bergerak makin parah.
Menurutnya, kompetisi yang sejatinya hanya ditunda dua pekan itu sangat kecil kemungkinannya bisa dimainkan lagi awal April mendatang.
“Melihat kondisi terkini, jadwal kompetisi kemungkinan setelah Lebaran. Karena mepet juga sudah mau dekat puasa,” ucap Mulyadi, dikutip Galuh ID dari Tribun Medan.
“Mau bagaimana lagi? Tapi keputusan resminya ada di PSSI kita tunggu saja kabarnya,” tukas Mulyadi menambahkan.
Mulyadi mengatakan dengan penundaan ini juga bakal berpengaruh pada segi finansial. Salah satunya berimbas pada durasi nilai kontrak pemain.
Namun, ia hanya bisa pasrah dengan situasi seperti ini. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan situasi darurat saat ini.
Lain halnya dengan kubu, Sriwijaya FC. Mereka meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar kompetisi tetap dilanjutkan meski wabah virus Corona atau Covid-19 belum mereda.
Usulan itu disampaikan Sriwijaya FC secara terbuka melalui akun instagramnya. Selain meminta Liga 2 kembali bergulir, mereka pun menyarankan agar digelar tanpa penonton.
Selain itu, mereka mengusulkan agar dilakukannya pemeriksaan kesehatan bagi pemain, pelatih, dan ofisial yang mengikuti laga untuk memastikan tidak ada yang terjangkit virus corona.
Seluruh usul tersebut diajukan Sriwijaya FC dengan pertimbangan klub telah terikat kontrak dengan ofisial, pemain, pelatih, dan sponsor.
Bahkan dalam pernyataan tersebut, pihaknya akan berkirim surat kepada PT LIB selaku operator kompetisi Liga 2 2020, terkait beberapa usulan tersebut.
Selain PSMS dan Sriwijaya FC, klub promosi Liga 2 yakni, Persijap Jepara pun ikut mengomentari soal penundaan ini. Mereka meminta soal kejelasan jadwal.
Karena dengan kejelasan jadwal Liga 2 2020 akan memudahkannya untuk menyusun program latihan bagi para penggawa Laskar Kalinyamat. (GaluhID/Dhi)
