Minggu, November 24, 2024

Virus Ebola Kembali Mewabah di Kongo, Seperti Apa Kondisinya?

Baca Juga

Virus Ebola sedang mewabah di Republik Demokratik Kongo, pemerintah setempat mengumumkan wabah tersebut terjadi di Wangata, Mbandaka, Provinsi Equateur.

Pemerintah Kongo mengumumkan Ebola muncul sebagai wabah yang panjang, sulit dan kompleks di Republik Demokratik Kongo Timur.

Negara ini kesulitan bukan hanya karena wabah Ebola saja, tetapi negara ini harus juga menghadapi atau menanggulangi Covid-19.

Seperti dikutip dari laman web WHO, negara Kongo juga tengah dilanda wabah lain, yakni wabah campak yang disebut sebagai wabah terbesar di dunia.

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan setempat terdeteksi terdapat enam kasus virus Ebola yang tengah melanda di Wanganata.

Terdapat korban yang meninggal diakibatkan dari dampak virus tersebut, dua orang sedang dalam perawatan dan empat dinyatakan meninggal.

Peningkatan kasus akan terjadi karena di tempat tersebut dilakukan peningkatan pengawasan, sehingga yang terdeteksi diperkirakan akan bertambah.

Sementara itu pernyataan UNICEF yang dilansir oleh CNN menyatakan terdapat lima orang teridentifikasi salah satunya gadis berusia 15 tahun.

“Tambahan empat orang yang meninggal tertular dari kasuh sebelumnya, satu anak dari kasus fatal sedang dirawat di RS,” jelas UNICEF.

Anak tertular dirawat di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka, dan dirawat di ruang isolasi khusus yang telah disediakan.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan Covid-19 bukan satu-satunya wabah yang mengancam kesehatan yang harus dihadapi manusia.

“Ini menjadi peringatan, Covid-19 bukan menjadi satu-satunya yang mengancam manusia,” jelas Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Selasa (1/6/2020).

Dr. Tedros meyakinkan, meskipun banyak perhatian tertuju pada pandemi, WHO akan terus memantau serta menanggapi berbagai kondisi darurat kesehatan lainnya.

Virus Ebola yang Mengancam Manusia

Wabag Ebola yang sedang mewabah pada saat ini di Republik Demokratik Kongo bukan yang pertama kalinya.

Sejak Tahun 1976 Ebola ditemukan di negara ini, dan Kota Mbandaka serta daerah sekitarnya merupakan daerah yang ke-9 terkena wabah virus Ebola.

Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya yang berada di Republik Demokratik Kongo terjadi dari Mei hingga Juli 2018.

Direktur Regional WHO untuk Afrika Dr Matshidiso Moeti menyampaikan WHO telah bekerja selama 2 tahun terkahir dengan otoritas kesehatan.

“Dalam menanggapi wabah WHO telah bekerja sama dengan berbagi pihak untuk memperkuat dalam kapasitas nasional dalam menanggapi wabah,” jelas Matshidiso.

Sedangkan untuk memperkuat kepemimpinan lokal, Dr. Matshidiso Moeti menyampaikan WHO berencana mengirim tim pendukung peningkatan respon untuk menangani wabah virus Ebola di Kongo.

Menurut Matshidiso pengiriman tim untuk mendukung pemerintah lokal sebagai bentuk upaya percepatan dalam tindakan menanggulangi wabah tersebut.

Selama wabah tahun 2018 WHO sudah berada di Mbandaka serta mendukung respons terhadap wabah Ebola yang sedang terjadi.

Tim yang diikirim oleh WHO mendukung pengumpulan serta pengujian sample dan rujukan ke laboratorium nasional untuk konfirmasi.

Upaya WHO yang lain adalah memastikan layanan kesehatan penting diberikan pada masyarakat terlepas dari kejadian darurat yang sedang terjadi.

Covid-19, Virus Ebola dan Campak

Kongo tidak hanya berjuang melawan Ebola saja, namun negara ini juga sedang melawan pandemi virus Corona (Covid-19).

Tercatat masyarakat yang terpapar virus Corona (Covid-19) di Republik Demokratik Kongo per 31 Mei 2020 sebanyak 3.195 kasus.

Dari laporan sebanyak ribuan kasus, di dalamnya termasuk sebanyak 72 kasus yang meninggal dan diperkirakan akan terus bertambah.

Ditambah lagi terdapat penyakit lain yang sedang mewabah yaitu wabah Campak yang sudah mewabah sejak Tahun 2019.

Warga yang terpapar Campak sejak tahun 2019 tercatat sebanyak 369.520 kasus, dan menurut hasil laporan kasus kematian sebanyak 6.779 kasus.

Sedangkan virus Ebola baru terjadi dan dinyatakan pada Tanggal 1 Juni 2020 terdapat 6 kasus di daerah Mbandaka Provinsi Equateur.

Dari 6 kasus tersebut untuk 3 kasus dinyatakan dikonfirmasi dan 3 kasus lainnya masih dugaan, namun sudah ada 4 meninggal.

Sementara itu Menteri Kesehatan Kongo, Eteni Longondo menyampaikan 4 orang yang meninggal berasal dari kota barat laut Mbandaka.

“laporan dari Lembaga Penelitian Biomedis Nasional, 4 orang dari Mbandaka positif terpapar virus Ebola,” jelasnya pada konferensi pers, Senin (1/6/2020).

Longondo juga menyampaikan akan berkunjung ke lokasi wabah akhir pekan ini, dan akan mengirimkan dengan segera obat-obatan dan vaksin.

Mbandaka merupakan ibu kota Provinsi Equateur dan dikenal sebagai pusat transportasi di tepi Sungai Kongo dengan populasi lebih dari satu juta.

Longondo menjelaskan provinsi tersebut telah berpengalaman akan penyakit tersebut, dan sudah memulai respon di tingkat Nasional.

“Mereka sudah berpengalaman akan penyakit ini (Virus Ebola), dan mulai respon di tingkat lokal mulai kemarin (Minggu),” pungkas Longondo kepada AFP. (GaluhID/Ardiansyah)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Masa Tenang, KPU dan Bawaslu Ciamis Bersihkan APK Pilkada 2024

Ciamis, galuh.id - Memasuki masa tenang, KPU dan Bawaslu bersama unsur gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan unsur pemerintah Ciamis...

Artikel Terkait