Berita Ciamis, galuh.id – Menjelang pembukaan Wahana Wisata Mandiri Sayang Kaak, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tim pengelola mulai berbenah menyambut wisatawan di Era New Normal.
Salah seorang pengelola, Eris Daryanto mengatakan, hal yang paling utama disiapkan menjelang pembukaan Wisata Sayang Kaak adalah penerapan protokol kesehatan yang sesuai standar.
“Kami selalu mengimbau protokol kesehatan, lalu untuk pos pengecekan diadakan di gerbang utama,” kata Eris saat diwawancarai Galuh ID, Selasa (30/06/2020).
Eris mengakui, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Handapherang mengenai standar yang ditentukan di tempat destinasi wisata.
Menjelang pembukaan, tambah Eris, saat ini pihaknya belum memasang tiket. Lantaran dari tanggal 27 Juni belum resmi dibuka.
“Minggu kemarin kalau mau masuk silakan saja. Pengunjung juga dari minggu kemarin sudah ramai, cuma kita mematuhi aturan, buka tanggal 5 Juli. Dengan catatan wajib masker, sosial distancing,” terangnya.
Sebelumnya, Eris melanjutkan, pihaknya selama ini sudah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Handapherang tentang standar-standar tertentu saat pandemic covid-19.
Wahana Wisata Mandiri Sayang Kaak di Era New Normal
Sementara itu, menurut Eris, di Wahana Wisata Sayang Kaak sendiri menjelang pembukaan di Era New Normal, terdapat wahana baru yang tengah dipersiapkan.
“Rencananya ada penambahan ATV Buggy dari investor. Semacam ATV biasa, tapi ini lebih safety,” ujarnya.
Selanjutnya, ada Wisata Air dan untuk saat ini juga sedang membangun Kafe Sayang Kaak. Lalu Rumah Budaya dan Senior Lighting. Terkait senior lighting ini, menurut Eris, berkaitan dengan diklat keagamaan.
Sedangkan untuk wacana kebun binatang mini, Eris mengatakan, terdapat masukan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Menurutnya hal tersebut akan dipikirkan lagi ke depan.
Persiapan Dinas Pariwisata dalam Menghadapi Era New Normal
Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis merespon tentang mulai dibukanya beberapa destinasi wisata di Kabupaten Ciamis.
Sekretaris Dinas, Budi Kurnia menjelaskan, pada tanggal 27 Juni, setelah berakhirnya PSBB di Jabar tanggal 26 Juni, Pemda tidak bisa melarang pembukaan obyek wisata di Ciamis.
“Kami tidak bisa melarang. Yang paling penting, catatan dari kami itu penerapan protokol Covid-19 yang sangat ketat. Karena tempat wisata adalah tempat yang mengundang kerumunan,” kata Budi saat diwawancarai.
Ketika orang berkerumun, lanjutnya, pada saat ada aparat itu bukan untuk menutup, tapi untuk mengimbau agar tidak terjadi lagi kerumunan.
Sementara itu, Budi menerangkan, tentang persiapan Dinas Pariwisata sendiri sudah melakukan imbauan dari satu bulan ke belakang.
“Kami sudah mengumpulkan para pemilik wisata jauh-jauh hari. Bahkan sempat setelah lebaran, dan itu sekaligus melakukan uji lapangan,” ungkapnya.
Menurut Budi, seluruh tempat wisata di Ciamis tengah melakukan persiapan itu dari tiga minggu ke belakang seperti menyiapkan antiseptik, tempat cuci tangan dan phsycal distancing.
Di sisi lain, beberapa destinasi di Ciamis yang telah dikonfirmasi Dinas Pariwisata dan sudah menyiapkan protokol Covid-19 terdapat lebih dari 44 destinasi.
“Tapi yang belum diperkenankan itu ada 2 hal. Diantaranya karaoke dan bioskop. Karena keduanya kan indoor,” jelasnya.
Budi menegaskan tempat wisata Ciamis harus melakukan pengecekan suhu yang ketat dan protokol lainnya. Budi mengakui, kemarin pihaknya telah koordinasi dengan pemilik karaoke.
Lebih lanjut lagi, akan ada agenda rapat koordinasi dengan seluruh pemilik tempat wisata di Ciamis termasuk Wahana Wisata Sayang Kaak dalam rangka menyosialisasikan protokol Covid-19. Sedangkan mengenai aturan rapid test sementara ini belum ditentukan.
“Tidak sampai pada aturan untuk rapid test. Karena dalam perihal ini, kami hanya berwenang pada pengelolaan pariwisata saja,” pungkasnya. (GaluhID/Maulana)
