Berita Ciamis,galuh.Id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Sopwan Ismail mendorong Pemkab agar membangun fasilitas pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)$ secara mandiri agar menjadi sumber pendapatan bagi daerah.
Sopwan menilai potensi ekonomi dari limbah B3 terutama dari fasilitas pelayanan kesehatan cukup besar. Apalagi di masa Pandemi Covid-19, jumlah limbah medis pasti terjadi peningkatan cukup tajam.
Namun, kata dia, adanya peningkatan limbah B3 di Ciamis itu terkendala karena keterbatasan fasilitas pengelolaan limbah yang dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
“Dalam kondisi seperti ini, Pemkab perlu memfasilitasi fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak mampu mengelola limbah medis sendiri dengan penyediaan pengelola, bisa berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), misalnya,” kata Sopwan.
Dia mengungkapkan bahwa limbah B3 itu memerlukan pengelolaan yang baik, benar, dan aman. Mulai dari pemilahan, pewadahan, penyimpanan sementara, pengangkutan, hingga pada pengolahan akhir.
“Dalam pengelolaan limbah B3 harus selesai dari hulu ke hilir,” ujar dia.
Dia mengungkapkan, kuantitas limbah B3 rumah sakit di Tatar Galuh ini cukup besar. Pasalnya, jumlah rumah sakitnya juga cukup banyak.
