Ciamis, galuh.id – Komunitas Nonoman Galuh menggelar nonton bareng film dokumenter di Bioskop 3D Perpustakaan Daerah Ciamis, Senin (30/12/2019), film tersebut tentang toleransi keragaman umat beragama masyarakat Kampung Susuru.
Kampung Susuru terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis. Di kampung itu hidup berdampingan tiga pemeluk agama yaitu Islam, Kristen, dan Sunda Wiwitan.
Tendi Nugraha, ketua penyelenggara mengatakan film dokumenter ini merupakan sebuah karya SMKN 1 Rancah yang telah mendapatkan juara film dokumenter tingkat Jawa Barat antar pelajar SMA, SMK, MA dan sederajat.
“Kegiatan ini menjadi ruang bagi Nonoman Galuh untuk mengapresiasi sebuah karya film dokumenter hasil dari SMKN 1 Rancah yang sudah menjuarai di tingkat jabar. Mudah-mudahan bisa memotivasi bagi sekolah lain untuk berkarya di bidang perfilman,” ujarnya.
Para pemuda Ciamis untuk menyaksikan film ini, kata Tendi, sudah terdata sekitar 150 orang yang akan nonton.
“Alhamdulilah antusias masyarakat dan para pemuda Ciamis sangat bagus dibuktikan dengan data yang daftar selama 3 hari sudah 150 orang. Ini membuat kami semangat untuk mengadakan kembali dengan film-film dokumenter yang lainnya,” ucapnya.
Kegiatan nonton film ini melihat kondisi bangsa Indonesia dengan isu ujaran kebencian dan pelarangan pembangunan tempat ibadah.
“Sehingga kami tergerak untuk mengedukasi masyarakat terutama para pemuda untuk saling menghargai dan menjaga kerukunan antar umat beragama,” tuturnya.
Tendi menegaskan Indonesia dibangun oleh keberagaman suku, ras, agama dan budaya. Perbedaan tersebut selayaknya sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia ini.
“Kita harus menerima perbedaan ini, alangkah indahnya hidup berdampingan saling menghormati dan menghargai, karena hidup damai itu nyaman,” pungkasnya.
Sementara itu, Yat Rospia Brata, Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis sekaligus Rektor Universitas Galuh mengapresiasi kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena jarang-jarang ada kegiatan seperti ini. terima kasih kepada Nonoman Galuh yang sangat-sangat memperhatikan tentang toleransi antar umat beragama,” ucapnya.
Yat mengatakan kreatifitas ini sangat ditunggu-tunggu, ini sebagai pembuktian bahwa Ciamis sangat toleransi terhadap perbedaan dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus berlanjut untuk mewariskan kepada generasi muda Ciamis untuk menerima dan menghargai perbedaan,” pungkasnya. (GaluhID/Arul)