Kesehatan, galuh.id – Untung Endang Suryani (53) mendapati keputihan terus menerus pada awal tahun 2017. Pada usianya yang ke-50 tahun tersebut, Endang berpikir ia sedang menghadapi tanda-tanda menopause.
Keputihan yang tidak berbau dan berwarna bening tersebut datang setelah Endang mengalami menstruasi selama 4 hari. Setelah keputihan pun datang terus menerus. Teman-teman Endang sempat menyarankannya untuk meminum jamu kunyit putih.
Setelah keputihan tersebut, menstruasi Endang berhenti, ia pun meyakini jika keputihan yang datang tersebut merupakan awal dirinya masuk masa menopause. Namun, Endang dikejutkan oleh mentruasi berikutnya pada Bulan Mei yang diiringi kembali dengan keputihan kembali. Tidak hanya keputihan, kulit Endang terlihat pucat pertanda kadar Hemoglobin (Hb) rendah.
Awalnya Endang enggan memeriksakan diri ke dokter, alasannya Endang takut jika harus mengetahui ia mengidap penyakit yang tidak ia sangka sebelumnya.
“Begitu nggak bisa bangun, baru deh minta diantar ke rumah sakit. Diperiksa suspect-nya kanker serviks,” kata Endang seperti dikutif dari Detik Health.
Pertama kali mengetahui kondisinya itu, Endang mengaku langsung teringat Julia Perez yang meninggal setelah berjuang melawan kanker serviks yang dideritanya.
Endang sempat mengalami depresi setelah mengetahui penyakit yang dideritanya. Kadar Hb-nya makin menurun, ia pun diharuskan menerima transfusi darah. Depresi tersebut, rupanya membuat Endang malah mengalami pendarahan hebat. Endang terpaksa menggunakan tampon besar yang membuatnya kesakitan.
“Waktu itu keluar darah gede banget, segede batako hitam, dari situ masuk IGD terus dipasang tampon, sakitnya ampun,” ungkap Endang.
Pendarahan yang tidak berhenti itu memaksa Endang untuk terus memakai tampon, bahkan pernah sampai 3 gulung kasa dimasukan ke dalam vaginanya untuk menahan pendarahan.
Bukan itu saja, dokter yang menangani Endang memutuskan melakukan radiasi. Radiasi dilakukan sebanyak 5 kali. Tercatat Endang sudah menghabiskan 59 kantong darah dari awal sakit hingga terakhir kali transfusi. Setelah dua bulan radiasi, Endang pun melakukan kemoterapi sesuai anjuran dokter.
Keputihan Terus Menerus Gejala Awal Kanker Serviks
Keputihan umumnya terjadi akibat stress, kehamilan maupun aktivitas seksual. Tetapi Anda harus mewaspadai keputihan terus menerus seperti yang dialami oleh Endang. Karena bisa jadi keputihan yang tidak biasa itu merupakan gejala kanker serviks.
Jadi jika Anda mengalami keputihan tidak normal yang dilihat dari warna, volume dan baunya tidak seperti biasa bisa jadi itu merupakan gejala awal kanker serviks. Keputihan ini biasanya disebabkan infeksi dan non infeksi. Penyebab keputihan non infeksi biasanya karena adanya penyakit lain, seperti kanker serviks.
Gejala awal kanker serviks yang ditandai oleh keputihan yang terjadi mulai dari berwarna putih bersih sampai warna agak kecokelatan, selain itu juga baunya busuk, berair dan terkadang bercampur darah.
Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika mendapati keputihan yang terus menerus. Diagnosis yang tepat bisa membantu Anda untuk segera mendapatkan pengobatan sebelum keputihan terus menerus bertambah parah.
(K. Putu Latief)