CIAMIS – Setelah dinyatakan unggul dalam hitung cepat oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Herdiat-Yana pasangan calon Pilkada Ciamis nomor urut 1, memberikan orasi politiknya di markas relawan, Bumi Galuh, Jalan Jenderal Soedirman, Ciamis pada Kamis (28/6/2018). Di hadapan pendukungnya Herdiat menyatakan jika kemenangannya adalah kemenangan masyakat Tatar Galuh Ciamis. Dengan selesainya Pilkada serentak 27 Juni 2018, Herdiat menghimbau untuk kembali menjaga kondusifitas Ciamis.
Setelah penetapan dari KPUD Ciamis nanti, Herdiat Sunarya akan mulai mengemban tugas sebagai Bupati Ciamis pada tahun 2019. Selama menunggu waktu pelantikannya Herdiat-Yana akan terjun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi rakyat sebagai bekal dirinya untuk menetapkan kebijakan-kebijakan selama masa pemerintahannya.
Ketika disinggung tentang program kerja yang akan diprioritaskan oleh Herdiat-Yana, calon bupati Ciamis ini mengatakan jika program pemerintahan sebelumnya yang sudah bagus akan kembali dilanjutkan, dan ditambah dengan program-program baru untuk kemajuan Kabupaten Ciamis.
Khusus untuk masalah prioritas pembangunan di Ciamis, Sopwan Ismail, anggota DPRD Kabupaten Ciamis dari partai Demokrat yang ikut mengusung Herdiat-Yana memberikan beberapa masukan tentang skala prioritas pembangunan di Kabupaten Ciamis.
“Yang masih error di setiap rezim manapun adalah penetapan skala prioritas pembangunan yang selalu dipengaruhi oleh kepentingan ‘politik’,
jadi prioritas HY harus dimulai dari penyusunan data base Ciamis dalam angka yang detail.” Menurut Sopwan data yang dimaksud adalah data warga miskin, data jumlah jalan rusak berat rusak ringan, jalan bagus, jembatan, saluran irigasi dan lain-lain yang faktual dan akurat. Dengan data base yang faktual dan akurat ini maka penetapan arah pembangunan dengan skala prioritas yang benar bisa direalisasikan.
“Sampai sekarang penerima bantuan sosial, BPJS gratis, Walagri, Waluya dan program pemerintah banyak yang error, ada yang tidak berhak tapi menerima. Jangan sampai ada daerah dengan tingkat perekonomian sangat tinggi, tapi kondisi jalannya rusak tidak diperbaiki,” terang anggota DPRD dari Dapil 4 ini.
Kuncinya menurut Sopwan ada di Bappeda, dengan memperkaya data dan updating yang berkala, maka perencanaan pembangunan bisa dimulai dari sana. Selain itu, penempatan personal SDM di Dinas berperan penting, harus benar-benar memiliki kapasitas yang baik.
Setelah sistem dibenahi maka mulailah bisa dipikirkan tentang pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Kemudian masalah lapangan pekerjaan dan fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat harus diutamakan.
“Kalau kebutuhan dasar plus lapangan kerja dan fasilitas pendukung kegiatan ekonomi masyarakat baik, maka pemerintahan berhasil,” pungkas anggota dewan dari daerah pemilihan Cisaga, Sukadana, Tambaksari, Rancah dan Rajadesa ini.
(K. Putu Latief) Galuh ID