“Ini menimbulkan pertanyaan. Apakah ada permainan antara pengusaha dengan Pejabat DPUPRP, pengawas dan TIM PHO,” ujarnya.
Menurutnya, fungsi pengawasan harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Tetapi pada kenyataannya pengawas di lapangan hanya datang sekali dua kali.
Padahal kenyataannya di lapangan sangat jauh secara kualitas. Banyak masalah yang terjadi di lapangan. Salah satunya rendahnya mutu produk hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Lalu, kurang tepatnya waktu penyelesaian pekerjaan. Rendahnya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dari yang diharapkan.
Lanjut Irfan, Dinas PUPRP Ciamis harus segera menyelesaikan pembangunan stadion atletik Ciamis yang mangkrak sejak pembangunan dengan menggunakan anggaran tahun 2016.
“Jangan menjadi proyek hambalang-nya Ciamis yang penuh dengan permasalahan dan tidak sesuai dengan standar,” katanya.