olahraga, galuh.id– Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Nuroji, menyatakan merasa kurang bangga dengan prestasi Timnas Indonesia akhir-akhir ini akibat kehadiran pemain naturalisasi.
Sebab menurut Nuroji, para pemain naturalisasi mendominasi dalam komposisi tim.
Terlebih saat ini tengah berjalan proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang diproyeksikan membela Timnas Indonesia.
Kini Timnas Indonesia dengan komposisi racikan pelatih Shin Tae-yong tengah berjuang untuk menembus Piala Dunia 2026.
Politikus dari partai Gerindra tersebut bahkan menyinggung jumlah pemain naturalisasi yang hampir satu tim.
“Strategi naturalisasi memang wajar terjadi, tetapi jujur kebanggaan saya berkurang karena terlalu banyak pemain naturalisasi dalam tim, bahkan hampir satu tim,” ujar Nuroji saat rapat di ruang Komisi X DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (17/9/2024).
Pemain Naturalisasi Kurangi Kebanggaan, Yang Main Bukan Akamsi
Nuroji menegaskan PSSI tidak bisa terus-menerus mengandalkan naturalisasi sebagai strategi utama untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia.
Dalam pandangan Nuroji, naturalisasi hanyalah solusi sementara dan bukan strategi jangka panjang untuk membangun tim yang kuat.
Nuroji juga berpendapat PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) perlu mengembangkan strategi lain.
Yakni strategi yang lebih fokus pada pembinaan dan pengembangan bakat pemain lokal.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Meski demikian Nuroji tidak mempermasalahkan keberadaan pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia.
Justru Nuroji menekankan pentingnya mengurangi pemain yang tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan Indonesia.
“Saya setuju jika pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia, tetapi pemain yang tidak ada hubungannya dengan Indonesia sebaiknya dikurangi,” tegas Nuroji.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar PSSI dan Kemenpora mencontoh negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
Timnas kedua negara tersebut hanya memiliki segelintir pemain naturalisasi dalam skuad mereka.
Menurut Nuroji, hal ini penting untuk menjaga kebanggaan masyarakat, sebab pemain yang berlaga di Timnas adalah akamsi (anak kampung sini atau asli Indonesia).
“Saya tidak terlalu merasakan kebanggaan ataupun ikut euforia ketika Timnas menang, karena yang bermain bukan akamsi,” tutupnya.