Jumat, November 22, 2024

Angka Stunting Kota Tasikmalaya Masih Sangat Tinggi

Baca Juga

Berita Tasikmalaya, galuh.id – Populasi angka stunting atau bayi lahir dengan badan kerdil di Jawa Barat hingga tahun 2020 masih tinggi, yakni mencapai 30 persen. Begitu pula stunting di Kota Tasikmalaya, yang tercatat di angka 32 persen dari 808.506 jumlah penduduk.

Hal ini diketahui ketika Istri Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan di Kota Tasikmalaya, Rabu (15/1/2020) kemarin.

Atalia pun menyambangi Posyandu Kamboja, yang berlokasi di Kampung Babakan, RT 01 RW04, Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Dirinya melakukan penyuluhan, pembinaan serta pelayanan terhadap para akseptor Keluarga Berencana (KB) khususnya di Kecamatan Purbaratu.

Angka Stunting di Kota Tasikmalaya Cukup Tinggi

Data sebelumnya hanya 29,2 persen atau sekitar 2,7 juta anak se Jawa Barat, namun sekarang terjadi perubahan hingga angkanya lebih dari 30 persen.

“Data terakhir mengalami peningkatan hingga 30% lebih,” ucapnya.

Stunting ini, dikatakan dia, harus menjadi perhatian bersama, karena merupakan bagian dari pembangunan manusia.

Faktor penyebab stunting sendiri yakni kurangnya asupan gizi, pernikahan muda dan kurangnya pengetahuan atau pendidikan. Ketiga faktor tersebut kata dia, dipengaruhi oleh faktor ekonomi atau kesejahteraan.

Berdasarkan data se-Kelurahan terjadi 46 kasus stunting. Dari angka itu terindikasi bahwa kasus stuting di Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi.

Menurut Atalia, stunting bisa dicegah melalui intervensi 1.000 hari pertama kehidupannya, yaitu 270 hari dalam kandungan hingga usia anak dua tahun. Jika sejak hari pertama bayi dalam kandungan sudah diintervensi dengan baik, stunting bisa dicegah.

Atalia mengharapkan, di tahun 2023 di Jawa Barat tidak ada lagi kasus baru stunting. Guna mencapai harapan tersebut lanjut dia, pihaknya akan terus melakukan pembinaan termasuk mendeteksi kasus-kasus stunting langsung kepada titik sasaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, di Kota Tasikmalaya penderita stunting jumlahnya sebanyak 32 persen.

Dari angka tersebut lanjut dia, Kota Tasikmalaya merupakan wilayah dengan kasus stunting cukup tinggi. Sehingga perlu adanya penanganan lebih lanjut khususnya guna mencegah kasus stunting baru.

“Anak-anak dan ibu hamil bisa diberi menu makanan yang benar benar seimbang baik sesuai usia anak maupun sesuai usia kehamilan ibu hamil,” jelas dia. (GaluhID/Arfan)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Dinding Rumah Warga Tambaksari Ciamis Jebol Akibat Dorongan Tanah

Ciamis, galuh.id - Dinding rumah warga di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, jebol akibat dorongan tanah dan resapan air, Kamis...

Artikel Terkait