Jumat, April 19, 2024

Bantuan Kredit untuk UMKM Jabar Stimulus Perekenomian

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Jabar, galuh.id – Bantuan kredit untuk UMKM Jabar menjadi stimulus perekenomian di Jawa Barat. Pasalnya, daya beli masyarakat Jabar menurun akibat pandemi Covid-19.

Pandemi memukul semua sektor perekonomian. Menggerakkan produksi UMKM yang terhambat atau terhenti karena pandemi, membuat perekonomian Jabar kembali bergairah.

Baca Juga: Pangandaran Jadi Destinasi Unggulan Perekonomian Jabar Pasca Pandemi

- Advertisement -

Pemprov Jabar intens mendorong penyerapan bantuan kredit bagi UMKM. Inventarisasi UMKM di Jabar pun akan dilakukan. Tujuannya mempermudah perbankan menyalurkan bantuan kredit.

Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya harus secepatnya mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kredit pada UMKM.

“Sesegera mungkin. Siapa UMKM dari data itu yang potensial yang bisa kita salurkan bantuan kredit,” ujar Setiawan, di Kota Bandung, Minggu (9/8/2020).

Setiawan menyatakan komunikasi dan sosialisasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perbankan, sampai UMKM, amat krusial dalam penyerapan bantuan kredit.

Bantuan Kredit untuk UMKM Jabar di BJB Rp 2,3 Triliun

Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menempatkan dana kredit bagi UMKM di sejumlah perbankan, termasuk bank BJB.

“Kami mendengar Bank Mandiri, BNI, BRI, bahkan dari Kemenkeu menitipkan anggaran pemerintah di BJB sebesar Rp 2,5 triliun khusus untuk UKM,” ucapnya.

Menurutnya, jika penyerapan bantuan kredit bagi UMKM berjalan optimal, akan mempercepat pemulihan ekonomi. Termasuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional.

Sebab, Jabar merupakan kontributor untuk PDRB nasional paling tinggi. Kalau Jabar cepat, kata Setiawan, nasional pun akan terangkat dan terbantu.

Setiawan berkata, syarat dan ketentuan penyaluran bantuan kredit harus dipermudah. Kemudian perbankan harus proaktif menyosialisasikan bantuan kredit kepada UMKM di Jabar.

Semua program kreditnya sudah ada dan tinggal diakses. Nantinya, bank-bank yang akan memberikan penyaluran kredit tersebut akan menginformasikan.

”Jadi, proaktif dari perbankan juga perlu,” ucapnya.

Komunikasi dan Sosialisasi Jadi Kendala

Hal senada juga dikatakan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Menurutnya, komunikasi dan sosialisasi menjadi kendala dalam penyaluran bantuan kredit kepada UMKM.

“Kendala komunikasi. Belum banyak yang tahu. Komunikasi ini penting supaya paham. Sehingga para pengusaha tahu bahwa ada program kredit,” katanya.

Wimboh menyatakan, UMKM memiliki potensi besar untuk memulihkan ekonomi di Jabar. Bantuan kredit merupakan stimulus agar UMKM berproduksi di tengah pandemi.

“UMKM dikasih subsidi. Dikasih tambahan modal kerja yang kemarin direstruktur. Modal kerjanya dijamin oleh pemerintah,” jelasnya.

Pemerintah akan menyubsidi bunga bantuan kredit untuk UMKM di Jabar. Begitu pun dengan industri padat karya. Namun untuk industri padat karya, perlu ada kajian lebih lanjut. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -
- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Asosiasi Guru Honorer Jabar Tuntut Formasi ASN Guru Bahasa Sunda

Berita Jabar, galuh.id - Asosiasi guru honorer Provinsi Jawa Barat (Jabar) menuntut kebijakan terkait formasi ASN untuk guru Bahasa...

Artikel Terkait