Berita Ciamis, galuh.id – Baru dibangun, jaringan irigasi Bantarheulang proyek BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy sudah rusak.
Padahal pembangunan yang pelaksanaannya oleh pihak ketiga yakni PT Bhahmakerta Adiwira dengan nilai kontrak Rp 47 miliar itu baru selesai pada Desember 2022 lalu.
Menurut Aiman Nur pemerhati kontruksi Kota Banjar, kerusakan itu seharusnya tidak terjadi jika pengerjaannya sesuai dengan metode.
“Saya curiganya pondasinya ambles. Kualitas dan konstruksinya asal-asalan,” ungkapnya, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, bangunan yang jebol hingga berongga kemungkinan besar terjadi akibat tata pelaksanaanya terburu-buru. Mungkin juga kualitas material tidak sesuai.
Selain itu Aiman menduga bahwa pelaksana yang mengerjakannya atau pihak ketiga tidak mengikuti metode pekerjaan yang benar.
“Contohnya, kapan harus mengerjakan pondasi. Terus dinding ke atas dan campuran materialnya harus bagus dan sesuai. Mungkin gak seperti ini hasilnya jika mengikuti metode yang ada,” katanya.
Lanjut Aiman, kerusakan jaringan irigasi Batarheulang milik BBWS Citanduy itu juga bisa saja terjadi akibat dorongan tanah dari luar menuju arah dalam.