Warga pun sempat mengejar, namun pelaku berhasil meloloskan diri. Pelaku menggunakan helm yang biasa dipakai untuk bersepeda.
“Pelaku naik motor bukan matic. Helmnya pakai helm sepeda. Saya kira temannya korban. Taunya pegang-pegang,” ucap Adi.
Tak hanya Ghiaa, beberapa perempuan lainnya ternyata mengalami pelecehan yang sama. Para korban bahkan trauma tak berani berkendara seorang diri.
“Teman saya ada WA ke saya. Ia dipegang pantatnya sampai nangis dan trauma,” papar Siti Aisyah, teman korban.
Kendati belum ada laporan dari korban, polisi turun tangan untuk mengungkap kasus ini. Petugas mendatangi TKP untuk memintai keterangan saksi mata.
“Kami patroli untuk meminimalisir kejadian itu. Namun belum ada laporan ke polisi dari korban,” ujar Kapolsek Singaparna, Kompol Semiyono.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono pun menginstruksikan semua anggota untuk mencegah terulangnya perbuatan asusila begal payudara ini.
Menurutnya, patroli secara berkala harus dilakukan guna mempersempit ruang gerak pelaku.
“Saya instruksikan anggota untuk rajin-rajin patroli. Agar masyarakat merasa aman dan tidak terulang lagi kejadian itu,” katanya. (GaluhID/Evi)