Anggapan itu muncul karena mereka menilai bahwa pembelian Cavani hanya sekedar panic buying mengingat dilakukan di akhir-akhir penutupan jendela transfer dan Manchester United hanya baru membeli satu pemain.
Hal tersebut dirasa hampir sama dengan saat Manchester United melakukan belanja panik dengan meminjam Falcao pada musim 2014/2015 silam.
Digadang-gadang akan tampil menjanjikan dan cemerlang di EPL bersama Manchester United, Falcao justru bernasib sebaliknya.
Radamel Falcao yang ketika itu sedang dalam tahap pemulihan cedra lututnya hanya bisa mencetak 4 gol dan 5 asist dari 29 laga. Sungguh pengalaman buruk bagi para fans Manchester United.
Cerita Falcao inilah yang mebuat para fans MU khawatirkan akan terulang pada Edinson Cavani di musim ini. Mengingat penurunan jumlah gol Cavani di klub sebelumnya PSG yang cukup drastis dan Ia menganggur cukup lama dari bulan juni sampai sekarang.
Terlepas dari apa yang para fans khawatirkan, setidaknya Manchester United pernah memiliki riwayat manis dengan pemain yang didatangkan dari PSG.
Seperti Ibrahimovic yang kala itu berusia 34 tahun berhasil menyumbang 3 gelar bagi MU, mencetak 29 gol dan 10 asist dari 53 pertandingan.
Keberuntungan, kegagalan, kesalahan, kejaiban bisa saja terjadi di lapangan hijau. Prediksi manajemen Manchester United bisa berbanding terbalik dengan kekhawatiran para fans.
Bisa saja Setan Merah semakin cemerlang setelah kepindahan Cavani ke Manchester United. (GaluhID/Muroseva)