Sabtu, November 23, 2024

Disnakkan Ciamis Sosialisasikan Penggunaan Antibiotik Ke Peternak Ayam Petelur

Baca Juga

Ciamis, galuh.id – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis mengadakan sosialisasi tentang penggunaan antibiotik pada ayam petelur di Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan, Jalan Yos Sudarso No.74, Ciamis, Kecamatan. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (07/05/2019).

Sosialisasi ini dilakukan bersama para pengusaha ayam petelur dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran penggunaan antimikrobal yang bijak dan bertanggung jawab untuk pengendalian antimicrobal resistance (AMR).

Kegiatan tersebut dilaksanakan Disnakkan Ciamis bekerja sama dengan Food and Argiculture Organization of the united Nation (FAO). Wakil dari Organisasi PBB bidang makanan dan pertanian ini juga terlihat mengisi materi untuk para peserta sosialiasasi.

“Tujuan diadakannya sosialisasi ini tentang penggunaan antibiotik yang bijak sesuai aturan pada ternak dan dalam rangka menciptakan pangan hewani yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal),” ujar H. Otong Bustomi SPt. Mp saat diwawancara di kantornya, Selasa (07/05/2019).

Menurutnya, apabila para peternak tidak menggunakan antibiotik yang tidak sesuai ketentuan pada ayam ternak, apalagi dengan dosis yang tidak terukur, maka akan menjadikan mikroba atau bakteri di dalam tubuh ayam menjadi resisten atau tahan terhadap antibiotik.

“Kalau mikroba tahan di dalam tubuh ayam, maka produk ayamnya juga akan tercemar oleh mikroba tersebut, sehingga telur yang dihasilkan juga akan tercemar mikroba,” tuturnya.

Otong juga menyampaikan Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Dinas Peternakan dan Perikanaan seluruh Indonesia saat ini terus aktif menyosialisasikan cara pemanfaatan antibiotik yang ramah pada ternak unggas, khususnya pada ternak ayam petelur atau ayam pedaging.

Peternak ayam petelur Ciamis mengikuti sosoialisasi penggunaan obat antibiotik di Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Ciamis, Selasa (07/05/2019). Foto : Arul/GaluhID

“Kami selama 3 bulan sekali mengambil sampel telur atau daging untuk dicek di laboratorium, apakah mengandung mikroba atau tidak? Alhamdulilah kita tidak pernah menemukan daging atau telur di Kabupaten Ciamis yang tercemar mikroba,” paparnya.

Otong mengaku Kabupaten Ciamis diminta bantuan menyuplai kebutuhan telur ayam untuk Kabupaten Bandung.

“Di Ciamis sendiri persedian telur mengalami surplus, sehingga kemungkinan untuk menyuplai telur ke Kabupaten Bandung bisa dilakukan,” kata Otong.

Otong menambahkan sosialisasi tersebut merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan. Sebelumnya, sosialiasi dilaksanakan untuk peternak ayam pedaging. Sementaa saat ini dilakukan untuk peternak ayam petelur.

“Ke depan kita akan melakukan study banding ke kota Blitar yang notabene penghasil telur terbesar di Indonesia, nanti pengusaha ayam petelur Ciamis akan diajak ke Blitar, dalam hal ini kita bekerja sama dengan Bank Indonesia,” katanya.

Otong juga berharap peternak ayam petelur Kabupaten Ciamis bisa setara dengan peternak ayam petelur di Blitar.

“Blitar sudah dikenal peternak ayam petelurnya sudah lebih maju dan berkembang, sehingga kita bisa belajar ke sana,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Generasi Muda Ciamis Deklarasi Dukung Herdiat-Yana di Pilkada 2024

Ciamis, galuh.id - Generasi muda Ciamis dari kelompok milenial dan zilenial deklarasi dukung pasangan Herdiat-Yana (HY) pada Pilkada 2024. Deklarasi...

Artikel Terkait