Berita Tasikmalaya, galuh.id – Gerakan Muslim Berbagi (GMB) Tasikmalaya sambangi ODGJ dan salurkan 250 nasi kotak kepada Yayasan Mentari Hati yang bergerak di bidang panti sosial rehabilitasi penyandang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Jumat (11/3/2022).
Tidak hanya nasi kotak, GMB Tasikmalaya juga turut serta menyalurkan sembako. Antara lain 3 karung beras, 1 karton minyak goreng dan 1 karton sabun colek.
Penggiat GMB Tasikmalaya, Deasy Yuliana atau Bunda Desi mengaku bahwa aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
“Awalnya kita tidak merencanakan, namun ini merupakan aksi spontanitas GMB Tasikmalaya dalam memberikan bantuan kepada ODGJ,” ungkapnya.
Menurut Bunda Desi, ODGJ juga merupakan insan yang perlu mendapat perhatian, jangan sampai dipandang sebelah mata.
“Mereka sangat perlu perhatian dari kita dengan kondisi nasibnya seperti itu,” ucapnya.
Bunda Desi juga mengaku sangat prihatin ketika mendengar berbagai stigmatisasi terhadap ODGJ.
Nasib mereka ada yang ditelantarkan oleh keluarga, diceraikan oleh pasangan bahkan ada yang diberhentikan dari pekerjaan.
“ODGJ juga sangat perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang manusiawi, sehingga mereka bisa mendapatkan haknya selayaknya kita,” tuturnya.
Sementara Pembina GMB Tasikmalaya Bidang Akhwat, Ummi Emi, mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu peduli terhadap sesama insan.
“Jika ada harta yang dilebihkan oleh Alloh SWT, maka sudah selayaknya sebagian sisihkan memberi kepada orang yang tidak mampu,” katanya.
Seperti halnya memberi kepada ODGJ, mereka adalah orang-orang yang terlantar dan perlu diperlakukan layaknya seperti orang pada umumnya.
Ummi Emi juga mengaku pihaknya akan selalu konsisten dan selalu ada dalam membantu kebutuhan umat.
Menurutnya, GMB Tasikmalaya yang bergerak di bidang sosial dan keumatan telah mempunyai program rutinan, diantaranya jumat berbagi nasi.
Hampir 2 tahun berdiri, GMB Tasikmalaya telah memberikan bantuan untuk pembangunan Masjid, bantuan air bersih, santunan panti jompo, yatim piatu dan lainnya.
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada para donatur yang telah memberikan kepercayaannya dalam membantu umat.
GMB Tasikmalaya Sambangi ODGJ dan Buka Donasi Peduli Umat
Selain itu, GMB Tasikmalaya juga membuka donasi bagi para hamba Alloh yang terketuk hati untuk membantu permasalahan keumatan.
Bagi hamba Alloh dimana pun berada yang ingin berbagi kasih dalam sosial keumatan bisa menyalurkan bantuannya melalui:
BRI 1337-0100-0135-566
BJB 70-6010-1000-444
BCA 054-0760-713
BNI 097-4677-053
(atas nama Deasy Yuliana)
“Untuk konfirmasi dan info lebih lanjut bisa menghubungi melalui Whatsapp 082 119 400 900,” tuturnya.
Yayasan Mentari Hati Tampung 250 Penyandang ODGJ
Ketua Yayasan Mentari Hati, Dadang Heryadi, sangat berterima kasih kepada GMB Tasikmalaya yang telah menyalurkan bantuannya.
“Mudah-mudahan GMB Tasikmalaya selalu sehat, panjang umur, dan kebaikan yang diberikan mendapat balasan oleh Alloh SWT,” ujarnya.
Saat ini kata, lanjut Dadang, ODGJ yang ditampung di yayasan miliknya telah berjumlah 250 orang.
Yayasan Mentari Hati yang terletak di Jalan Letjen Mashudi RT 01/RW 01, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari,
Kota Tasikmalaya, Jawa Barat itu telah menyediakan 16 kamar untuk ODGJ.
“Dan masing-masing kamar itu dibedakan. Ada yang khusus ODGJ perempuan dan ODGJ laki-laki,” ujar Dadang.
Dengan luas lahan 2.700 meter persegi, Dadang bercita-cita ingin membuat perluasan lahan, sehingga nantinya dapat terbentuk Kampung ODGJ.
“Dengan luas lahan sebesar itu, Yayasan Mentari Hati dapat lebih leluasa menampung ODGJ dengan jumlah yang cukup besar,” ungkapnya.
Yayasan Mentari Hati telah terbentuk sejak tahun 2007 dan telah memiliki legalitas Kemenkumham.
Sejak berdiri, yayasan tersebut telah banyak menyadarkan ODGJ sehingga dapat menjalani kehidupan yang normal.
“Alhamdulilah telah banyak yang sembuh dan menjalani kehidupannya dengan baik dan produktif. Bahkan ada 7 orang alumni ODGJ yang kini mengabdikan diri di Yayasan Mentari Hati,” jelas Dadang.
Dadang menambahkan, pihaknya tidak mempunyai terapi khusus dalam penyembuhan ODGJ. Namun mayoritas ODGJ yang telah dibina dan direhabilitasi itu dapat 100 persen dinyatakan sembuh. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi