Hal itu agar dapat mengenali kebutuhan tindakan perlindungan, terutama dalam menghadapi kemungkinan terjadinya longsor.
Tujuannya kata Andang, adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko di masa mendatang.
“Sambil itu, para korban bencana tetap tinggal di tempat pengungsian, menanti hasil resmi dari pemeriksaan Geologi sebelum mengambil keputusan untuk kembali ke rumah mereka sendiri,” ucapnya.
Harapan lanjut Andang, Badan Geologi memberikan penilaian yang akurat, sehingga para korban akan mendapatkan kepastian sebelum mereka kembali ke wilayah yang terkena dampak.
Selain itu, ia juga mengapresiasi adanya Kampung Siaga Bencana di beberapa desa di Kabupaten Ciamis.
Menurutnya, penting untuk memperkuat Kampung Siaga mengingat kemungkinan terjadinya bencana di berbagai lokasi.
“Upaya pencegahan semacam ini penting dalam mengurangi efek negatif bencana dan menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman yang ada,” ungkapnya. (GaluhID/Tegar)
Editor : Evi