Polisi menyebut hasil otopsi tidak adanya temuan tanda kekerasan dalam tubuh korban, adapun terdapat luka di kepala merupakan luka yang terjadi sejak korban remaja.
“Hasil otopsi tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Luka itu tanda dari kecil yang ada di korban,” kata AKP Ari Rinaldo, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Jawa Barat.
Identitas Mayat dengan Tangan Terborgol Seorang ODGJ
Korban adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), keterangan tersebut mengacu kepada laporan keluarga saat proses identifikasi.
Sementara itu, Iwa tengah menjalani pengobatan di Yayasan Rumah Solusi Himatera Indonesia Pangandaran.
Korban melarikan diri dari lokasi pengobatan alternatif dua pekan sebelum warga menemukan korban tewas.
Pemborgolan pada korban oleh pihak alternatif karena korban kerap mengamuk.
“Jadi korban ODGJ, dua kali kabur dari tempat rehab, kata pengelolanya, Iwa ini sering merusak makanya terdapat pemborgolan. Rumah Solusi Himatera Indonesia memastikan kunci borgol di tangan korban ada pada pengasuh yayasan,” papar Ari.