Cijeungjing, galuh.id– Warga Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, Cijeungjing Ciamis gotong royong merehab jembatan gantung yang nyaris putus dengan dana swadaya.
Gotong royong yang dimulai sejak Rabu (05/11/2019) ini murni menggunakan dana swadaya, karena kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan.
Menurut penggagas rehab tersebut, Suhara, yang juga merupakan ketua RT 28, kondisi jembatan yang menghubungkan Desa Kertabumi dengan Desa Pamalayan ini kondisinya sudah rusak.
“Titian yang terbuat dari bambu sudah lapuk, dan kawat tumpuan bagian bawah sudah putus sehingga akan membahayakan bagi yang melintas,” jelas Suhara.
Jembatan gantung yang melintasi Sungai Cibuyut ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 1,4 meter, dan taksiran biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 10 juta.
Menurut Suhara, biaya tersebut sebagian digunakan untuk membeli kawat sling baja kualitas ekspor dan tiang pancang menggunakan coran.
“Mengingat jembatan ini merupakan akses yang sangat penting karena menghubungkan 2 desa, maka kami pun berupaya dengan dana swadaya agar jembatan ini dapat kembali digunakan,” jelas Suhara.
Untuk waktu pengerjaan, menurut perkiraan akan memakan waktu selama 17 hari karena menunggu tiang pancang yang dicor kering.
Jembatan ini sering digunakan oleh warga, karena jika melalui jalan aspal untuk menuju Desa Pamalayan harus berputar dan memakan waktu.
Dengan jembatan yang menghubungkan wilayah RT 28 RW 13 , Dusun Nagrog, Desa Kertabumi dengan RT 39 RW 15 Dusun Majaprana, Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing.
“Semoga rehab ini berjalan lancar dan selesai sesuai dengan rencana awal, agar masyarakat kembali dapat menggunakan jembatan tersebut,” jelas Suhara. (GaluhID/YP)