Sejak bulan April sampai bulan Oktober 2020 penyerapan peserta yang ditargetkan telah selesai dilakukan. Dari mulai gelombang 1 sampai gelombang 10 para peserta kartu Prakerja sudah memenuhi kuota dan dalam tahap pemrosesan.
Akan tetapi dana yang disediakan tidak sepenuhnya tersalurkan akibat kelalaian peserta. Para peserta yang tidak mengikuti intruksi pada dashboard Prakerja setelah dinyatakan lolos menjadi faktor utama. Seharusnya para peserta segera membeli pelatihan pertama setelah lolos evaluasi.
Apabila setelah dinyatakan lolos dan tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari maka kepesertaan akan dicabut. Akibatnya para peserta tidak akan mendapatkan dana pelatihan dan dana insentif.
Diperkirakan mencapai 300 peserta yang kepesertaanya dicabut. Sehingga ada dana sisa dari anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah. Dana tersebut akan disalurkan melalui pendaftaran kartu Prakerja gelombang 11.
Jadwal Pendaftaran
Masyarakat yang belum sempat mendaftar ataupun belum sempat lolos pada gelombang sebelumnya pasti tengah menunggu. Bahkan para calon peserta masih antusias menunggu pendaftaran kartu Prakerja gelombang 11.
Perlu diketahui sampai dengan saat ini ada sebanyak 344.959 peserta kartu Prakerja yang dicabut status kepesertaannya. Jumlah tersebut dihitung dari peserta pada gelombang 1 sampai pada peserta gelombang 8.
Head Of Communications Prakerja, Lousia Tuhatu menilai, ada kemungkinan gelombang selanjutnya dibuka kembali. Namun untuk masalah kuota yang disediakan itu masih akan ditetapkan oleh Pelaksana Komite Cipta Kera (KCK).