Berita Ciamis, galuh.id – Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Muslim Ridwan, meminta mobil odong-odong diuji KIR.
Ia juga menanyakan izin operasional mobil odong-odong yang kerap kali memakan korban akibat kecelakaan.
Menurutnya, kecelakaan angkutan Odong-Odong sebetulnya sering terjadi, namun baru-baru ini terekspos ke publik.
“Jauh sebelum kecelakaan itu terekspos ke publik, saya pernah melihat angkutan odong-odong yang mengalami kecelakaan, salah satunya di sekitar Banagara dan Sadananya,” ujarnya kepada Galuh ID, Rabu (23/6/2021).
Ridwan mengatakan, mobil Odong-Odong yang digunakan rata-rata berasal dari mobil tua. Sehingga menurutnya, Dinas Perhubungan (Dishub) perlu memberlakukan uji KIR terhadap mobil odong-odong.
“Uji KIR wajib dilakukan untuk mobil yang akan dibisniskan seperti halnya Odong-Odong. Hal tersebut supaya bisa mengetahui apakah kendaraan odong-odong itu layak atau memenuhi spesifikasi teknis atau tidak,” katanya.
Menurut Ridwan, kebanyakan modifikasi mobil odong-odong tidak memenuhi standar, sehingga rawan kecelakaan.
Ridwan menegaskan, ia bukannya tidak setuju dengan adanya kendaraan angkutan odong-odong.
“Namun terkadang kendaraan odong-odong itu tidak memenuhi standar, dan kebanyakan kapasitas penumpangnya tidak teratur,” lanjutnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Ciamis ini juga meminta pemerintah daerah untuk bisa ikut andil dalam permasalahan odong-odong.
“Kendaraan odong-odong dapat memicu meningkatnya angka penyebaran Covid-19,” ungkap Ridwan.
Sebab mereka sering menaikan penumpang dengan jumlah yang banyak sehingga berdesakan.
“Di Ciamis kan masih zona merah, apakah mereka tidak tahu tentang imbauan pemerintah untuk tetap menjaga protokol kesehatan, salah satunya yaitu jaga jarak. Mungkin ini juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” tegas Ridwan. (GaluhID/Tony)
