Ida menjelaskan bahwa Program penciptaan wirausaha ini ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui pemberdayaan yang berkelanjutan.
Sementara padat karya merupakan program yang menyasar pada pengangguran dan setengah pengangguran.
Rencananya hal tersebut akan dilakukan melalui kegiatan pembangunan fasilitas umum dan sarana produktivitas masyarakat dengan melibatkan banyak tenaga kerja.
Ida juga berharap program ini mampu mendukung produk kreatif industri kecil, sehingga menjadi kekuatan ekonomi baru pada masa pandemi.
Selain itu program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kreativitas dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) pada area sekitar usaha, sehingga bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual.
Selain itu, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemnaker, Suhartono ikut menegaskan terkait masalah ini. Pihaknya juga akan terus berperan aktif dalam penciptaan dan perluasan kesempatan kerja saat ini.
Suhartono yakin dengan ide-ide kreatif dan inovatif, banyak pelaku usaha atau masyarakat yang menganggur dan di PHK akibat Covid-19, bisa menjadi wirausaha baru. Tentunya dengan memanfaatkan platform wirausaha online atau startup business.
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja di bawah Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan bantuan program TKM yang telah dibagikan kepada 1.985 kelompok wirausaha dan melibatkan total 39.700 orang.
