Mimbar Sarasehan Petani Cikoneng Ciamis, Upaya Pecahkan Masalah Pertanian

Berita Ciamis, galuh.id - Petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Cikoneng Ciamis menggelar mimbar sarasehan. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Desa Kujang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Selasa (15/11/2022). Sebagai informasi, sebagian warga Kecamatan Cikoneng memilih untuk menjadi petani. Kegiatan ini pun sebagai upaya untuk membaca potensi, peluang, dan tantangan yang berkembang sangat cepat. Sehingga dapat menghasilkan respons adaptif tinggi dari para petani di Kecamatan Cikoneng. Mengacu pada dasar pemikiran itu, petani Cikoneng menjadikan mimbar sarasehan ini sebagai upaya pecahkan problem bersama. Ketua KTNA Cikoneng, Tatang Lesmana, menerangkan kegiatan ini untuk merumuskan permasalahan pertanian dan memunculkan solusi yang komprehensif. Terutama dalam hal menemukan potensi, menangkap peluang, dan memecahkan tantangan petani. “Hasil dari mimbar sarasehan ini akan melahirkan kesimpulan dan rekomendasi untuk disikapi bersama oleh stakeholder pertanian,” katanya. Mimbar Sarasehan Bahas Tantangan Pertanian Mimbar ini membahas terkait tantangan pertanian. Antara lain perubahan iklim, krisis pangan, hama tanaman, dan regenerasi petani yang lambat. Untuk mengatasinya, kata Tatang, para pihak lintas sektor harus duduk bersama mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi. Sementara tindak lanjut dari mimbar sarasehan yang paling terdekat adalah Pemerintah Desa yang wilayahnya adalah lokus pertanian. Lebih lanjut Tatang menerangkan, program ketahanan pangan saat ini menjadi program prioritas kegiatan Dana Desa. Untuk regenerasi petani, KTNA mendorong desa untuk menggerakkan para pemuda yang akan diwadahi dalam kelembagaan Taruna Tani. Sedangkan untuk mengantisipasi hama tanaman, perlu melakukan kesepakatan mulai menanam secara serentak pada musim tanam. Sementara itu, Sekretaris Poktan Bumi Luhur Desa Darmacaang, Aryonaldo, menyampaikan terkait program ketahanan pangan di desa. Menurutnya, program tersebut belum terlihat sinergi dan fasilitasi yang cukup kuat dari berbagai pihak, utamanya Dinas Pertanian Ciamis. Program ketahanan pangan di desa mestinya menjadi momentum daya ungkit Kabupaten Ciamis dalam menuntaskan rencana strategis pertanian daerah. “Sayang, masih berjalan sendiri-sendiri,” ujar Aryo yang juga Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Ciamis. Aryo menambahkan, saatnya Dinas Pertanian Ciamis melirik ke desa untuk memajukan pertanian dan mensukseskan visi Ciamis 'Sejahtera untuk Semua'. Berikut hasil mimbar sarasehan petani Cikoneng Ciamis: Setiap akan melaksanakan penanaman padi harus ada musyawarah tanam sehingga tanaman bisa serentak untuk mengurangi serangan hama penyakit. Tiap Desa Harus Bisa Menumbuhkan Penyuluh Swadaya Setiap desa harus bisa menumbuhkan Penyuluh swadaya minimal 1 orang. Kios-kios pupuk harus standby dengan stok yang cukup sehingga pada saat petani membutuhkan selalu tersedia Bantuan-bantuan yang diturunkan oleh dinas tingkat kabupaten supaya tepat waktu, terutama yang menyangkut sarana produksi. Petani harus mengurangi sifat boros dalam melaksanakan kegiatan Tingkatkan kerja sama kelompok dalam pemasaran hasil usaha tani dan kerja sama dengan pihak swasta Para petugas harus cepat tanggap terhadap segala permasalahan petani Pemberian bantuan harus diberikan kepada yang ahlinya sehingga bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Agar bank emok (pinjaman berbunga tinggi) yang meresahkan warga dan merusak ekonomi masyarakat dicabut perizinannya Agar pertanian berkesinambungan pembinaan harus berkelanjutan, jangan sampai bantuan terputus dan bersifat sementara. Pembinaan terhadap generasi pemuda dalam sektor pertanian harus mendapatkan perhatian secara khusus Tingkatkan kerja sama antara Penyuluh dengan Poktan di tiap Kecamatan Mimbar saresehan harus jadi agenda rutin sebagai wahana tukar pikiran antara petani dan pemerintah Komoditas untuk kegiatan BPNT supaya memanfaatkan hasil produk yang ada di desa, jangan mendatangkan dari luar selama produk tersedia di desa Kartu Tani belum berfungsi sebagaimana mestinya sehingga pupuk di Cikoneng tidak terserap. (GaluhID/Maul) Editor : Evi

Mimbar Sarasehan Petani Cikoneng Ciamis, Upaya Pecahkan Masalah Pertanian

TINGGALKAN KOMENTAR Batal membalas

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 2024, Skuad Garuda Pasrah Jadi Juru Kunci

Kartu Merah Warnai Laga Seri Australia U-23 vs Yordania U-23

STY: Ini Bukan Pertandingan Sepak Bola, Ini Pertunjukan Komedi!

Usai Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar, PSSI Langsung Kirim Surat Protes ke AFC

Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Qatar U-23, Karena Wasit?

Artikel Terkait